BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Virama Karya (Persero) resmi berganti nama menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero). Perubahan ini ditandai melalui pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2024, yang digelar pada Selasa (25/6) di Kantor Pusat Agrinas Jaladri, Jakarta.
Transformasi ini menjadi penanda akhir dari fase operasional lama dan pembukaan arah strategis baru sebagai BUMN yang berfokus pada sektor perikanan nasional, tanpa meninggalkan kompetensi lama di bidang jasa konsultansi konstruksi.
Direktur Utama Agrinas Jaladri, Kharisma Febriansyah, menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar rebranding, melainkan perluasan mandat strategis perusahaan.
“Ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi juga awal dari misi nasional untuk mendukung swasembada perikanan dan pemberdayaan pesisir, sekaligus menjaga peran kami di sektor konstruksi melalui Direktorat Konsultan Virama Karya,” ujarnya dalam konferensi pers usai RUPS.
RUPS juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian BUMN selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna, serta PT Danantara Asset Management (Persero) sebagai pemegang saham Seri B. Agenda utama mencakup:
- Pengesahan laporan keuangan 2024
- Laporan pelaksanaan Program Pendanaan UMK (PUMK)
- Pemberian acquit et de charge untuk Direksi dan Komisaris
- Penetapan penggunaan laba bersih
- Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk audit 2025
- Perubahan anggaran dasar sesuai mandat transformasi kelembagaan
Komisaris Agrinas Jaladri, Eko Djalmo Asmadi, menyatakan bahwa penguatan tata kelola dan nilai keberlanjutan akan menjadi fokus dalam masa transisi ini. “Kami mengedepankan integritas dan akuntabilitas untuk memastikan transformasi ini berdampak nyata, bukan hanya administratif,” tegasnya.
Sebagai entitas baru, Agrinas Jaladri ditugaskan memperkuat ekosistem swasembada perikanan nasional, termasuk pengembangan rantai pasok, pelatihan sumber daya manusia pesisir, serta mendorong kolaborasi lintas sektor. Sementara itu, lini konstruksi tetap berjalan di bawah Direktorat Konsultan Virama Karya, mempertahankan portofolio berpengalaman selama puluhan tahun.
“Perubahan ini menjadi titik awal untuk membangun BUMN yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan masa depan Indonesia. Kami membawa warisan keahlian sekaligus semangat baru,” tutup Kharisma.
