Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Waspada Risiko Siber di Tengah Gejolak Tarif AS: Konsumen & Investor Jadi Target Empuk

21
×

Waspada Risiko Siber di Tengah Gejolak Tarif AS: Konsumen & Investor Jadi Target Empuk

Sebarkan artikel ini
- Ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Amerika Serikat membawa dampak luas—bukan hanya bagi perdagangan global, tapi juga membuka celah baru bagi kejahatan siber.

Oleh Roman Dedenok, Pakar Keamanan di Kaspersky Threat Research | 21 April 2025

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Amerika Serikat membawa dampak luas—bukan hanya bagi perdagangan global, tapi juga membuka celah baru bagi kejahatan siber.

Di tengah volatilitas pasar dan kekacauan rantai pasokan, para pelaku kejahatan siber semakin aktif memanfaatkan situasi untuk melancarkan berbagai modus penipuan.

1. Diskon Palsu & Situs Belanja Tipuan

Saat isu tarif memicu lonjakan permintaan akan barang impor, banyak konsumen tergoda oleh iklan “diskon pra-tarif”. Inilah celah yang dimanfaatkan para penipu: mereka membuat situs belanja palsu yang tampak sah, lengkap dengan email promosi yang meyakinkan. Sekali tergoda, informasi keuangan konsumen bisa jatuh ke tangan yang salah—berujung pada pencurian data atau kerugian finansial.

Baca Juga :   Kaspersky Identifikasi Perluasan Serangan APT Sidewinder dengan Alat Spionase Baru  

2. Malware dari Produk Palsu

Gangguan rantai pasokan juga memaksa bisnis dan konsumen mencari alternatif cepat—sayangnya, tak selalu aman. Penjahat siber kini menyusupkan malware ke dalam perangkat palsu, seperti yang terungkap dalam temuan Kaspersky mengenai varian Trojan Triada yang tertanam langsung dalam firmware ponsel Android ilegal. Akibatnya, pengguna rentan terhadap pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, bahkan pengalihan panggilan tanpa izin.

Baca Juga :   Solusi AI yang Digunakan Perusahaan Indonesia Raih Pengakuan NVIDIA di Pasar Global

3. Investasi Bodong Bermodal Isu Tarif

Kabar tarif juga jadi amunisi penipu investasi. Modusnya: berpura-pura sebagai lembaga keuangan kredibel dan menawarkan “cuan instan” dari informasi orang dalam. Bahkan, unggahan media sosial yang belum terverifikasi bisa memicu gejolak pasar dan membuka celah untuk skema pump-and-dump yang merugikan investor ritel.

Tips Aman dari Ancaman Siber Selama Gejolak Ekonomi

Agar tidak terjebak dalam jerat siber saat situasi ekonomi tak menentu, Kaspersky menyarankan langkah-langkah berikut:

Untuk Konsumen:

  • Verifikasi toko online sebelum membeli.
  • Gunakan metode pembayaran aman yang menyediakan perlindungan penipuan.
  • Waspadai tawaran harga yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
Baca Juga :   Samsung Innovation Campus Cetak Talenta Digital Muda Siap Kerja

Untuk Investor:

  • Lakukan riset mandiri terhadap setiap peluang investasi.
  • Percayai hanya sumber informasi bereputasi.
  • Abaikan tawaran tidak diminta yang menjanjikan keuntungan fantastis.

Solusi Keamanan untuk Hadapi Ancaman Siber

Kaspersky menyarankan penggunaan solusi seperti Kaspersky Premium, yang mampu mendeteksi phishing, memblokir situs berbahaya, dan melindungi transaksi daring secara real-time. Dengan menggabungkan perlindungan teknologi dan kewaspadaan pengguna, risiko kejahatan siber dapat ditekan meski di tengah gejolak ekonomi.