BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia dan Arab Saudi siap melangkah lebih jauh dalam kemitraan industri strategis. Pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar bin Ibrahim Alkhorayef membuka babak baru kerja sama konkret, khususnya di sektor petrokimia dan hilirisasi mineral.
“Hubungan kedua negara terus berkembang, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perdagangan, investasi, dan industri. Keduanya sepakat saling mengisi dan melengkapi kebutuhan sektor industri masing-masing,” kata Menperin Agus di Jakarta, Rabu (16/4).
Arah Kerja Sama Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan
Indonesia dinilai memiliki keunggulan dalam potensi sumber daya alam, tenaga kerja, dan pasar yang luas, serta kebijakan hilirisasi yang kuat. Sementara itu, Arab Saudi sedang gencar melakukan diversifikasi ekonomi melalui Saudi Vision 2030, yang selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045.
“Industri petrokimia adalah mother of industry, dan masih banyak peluang besar di sektor hilirnya di Indonesia. Arab Saudi pun tertarik untuk masuk dalam hilirisasi mineral agar bisa menjadi pemain global,” ungkap Menperin.
Kerja sama ini juga akan melibatkan:
- Pengembangan kawasan industri
- Industri pengolahan kayu dan industri halal
- Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT)
- Alih teknologi dan peningkatan kapasitas SDM
- Penyediaan tenaga kerja industri terampil
Sinergi Nyata Menuju Proyek Quick Win
Menperin menyampaikan bahwa akan segera dilakukan penandatanganan MoU, yang akan fokus pada 2–3 proyek quick win demi realisasi konkret dan cepat. Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 150 kawasan industri, diharapkan menjadi model pengembangan kawasan industri bagi Arab Saudi.
“Kami ingin membangun kemitraan yang tidak sekadar simbolis, tapi juga berdampak nyata dan strategis bagi kedua negara,” kata Agus.
Kinerja Perdagangan dan Investasi Terus Meningkat
Total perdagangan nonmigas RI–Arab Saudi pada 2024 mencapai USD 3,3 miliar, tumbuh 14,5% dibandingkan 2020. Sementara itu, realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia pada 2019–2024 tercatat sebesar USD 23,6 juta, melalui 437 proyek di 2024.
“Masih banyak ruang untuk bertumbuh bersama. Indonesia terbuka bagi investor Saudi di berbagai sektor strategis industri,” ujar Menperin.
Langkah ini diyakini menjadi fondasi kuat untuk kemitraan jangka panjang yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, diversifikasi industri, dan ketahanan ekonomi kedua negara di panggung global.