Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Jurus Tiongkok Memajukan Perkembangan Global South pada Masa Depan

33
×

Jurus Tiongkok Memajukan Perkembangan Global South pada Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Berkolaborasi dengan APIX, Hitachi Gelar "Green Finance Innovation Challenge": Mencari Solusi "Green Financing" Inovatif

BISNISASIA.CO.ID, BEIJING – Kerja sama praktis selalu menjadi dasar dari mekanisme BRICS, dan salah satu contohnya adalah peluncuran New Development Bank (NDB).

Berkantor pusat di Shanghai, NDB didirikan oleh Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan pada 2014. NDB memobilisasi sumber daya untuk proyek pembangunan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota BRICS, serta sejumlah pasar dan negara berkembang lain.

Setelah menyetujui pendanaan lebih dari 100 proyek di seluruh negara anggota dengan nilai sekitar $35 miliar pada akhir 2023, NDB menjaga pembangunan ekonomi di negara-negara anggota BRICS, serta berkontribusi meningkatkan dan mengembangkan sistem tata kelola ekonomi dunia.

“Kebangkitan Global South menjadi ciri khas transformasi besar yang terjadi di dunia,” ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam sesi dialog para pemimpin BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis lalu.

Xi mendorong negara-negara Global South agar menggunakan kearifan dan kekuatan bersama, serta mengemban tugas membangun sebuah komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia.

Baca Juga :   Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

Mewujudkan keamanan bersama, pertukaran antara berbagai peradaban

Negara-negara BRICS Plus harus menjadi kekuatan yang menjaga stabilitas perdamaian, mempererat tata kelola keamanan dunia, serta menjajaki berbagai cara mengatasi gejala dan akar penyebab isu-isu yang menimbulkan konflik, seperti disampaikan Xi.

Mengenai krisis Ukraina, Tiongkok telah berkali-kali mengirim utusan khusus yang menempuh misi diplomasi ulang-alik, serta membangun landasan untuk negosiasi gencatan senjata. Misalnya, sejak Juli akhir, Li Hui, perwakilan khusus pemerintah Tiongkok untuk urusan Eurasia, telah berkunjung ke Brazil, Afrika Selatan, dan Indonesia–anggota-anggota penting Global South.

Tiongkok dan Brazil juga menerbitkan enam poin konsensus, serta meluncurkan kelompok Friends of Peace demi meredam krisis di negara-negara Global South lain.

Di sisi lain, sejumlah faksi di Palestina, dimediasi oleh Tiongkok, berekonsiliasi di Beijing pada Juli lalu, sebagai langkah penting menuju perdamaian di Timur Tengah.

Xi mendorong deeskalasi awal guna mendukung penyelesaian politis dalam krisis Ukraina, serta mengimbau gencatan senjata menyeluruh di Gaza dan membahas kembali solusi dua-negara (two-state solution).

Baca Juga :   Ecolab Asia Tenggara Dapat Sertifikasi "Great Place to Work 2024"

Pertukaran antarwarga dan kebudayaan antara negara-negara BRICS telah berlangsung dengan intens dalam beberapa tahun terakhir lewat sejumlah kegiatan seperti festival film, pertandingan olahraga, dan film dokumenter yang mempererat ikatan antarwarga.

Pada akhir September, BRICS Civilization Dialogue juga digelar di Kazan. Ajang ini mendorong implementasi Global Civilization Initiative, serta peran BRICS Plus sebagai sarana pertukaran kebudayaan yang kian erat.

Mencatat bahwa kemajemukan peradaban merupakan ciri khas dunia, Xi mendorong sejumlah langkah untuk memperjuangkan kegiatan pertukaran antara berbagai peradaban, serta mempererat komunikasi dan dialog yang mempromosikan pembangunan seluruh peradaban demi mencapai keselarasan.

Kesejahteraan melalui pembangunan

Mempertimbangkan dinamika pembangunan di BRICS, Xi pun menggagas BRICS Plus di KTT pada 2017 yang ketika itu berlangsung di kota pesisir Tiongkok, Xiamen. XI mendorong agar pasar dan negara semakin banyak terlibat.

“Di tengah kondisi baru, negara-negara BRICS harus menjalankan pembangunan dengan pintu terbuka dan meningkatkan kerja sama dengan tangan terbuka,” papar Xi di KTT BRICS Ke-14 pada 2022.

Baca Juga :   Korut Pamerkan Tentara Bertelanjang Dada Dihantam Menggunakan Godam

Sebagai sebuah negara penting di dunia, Tiongkok telah membantu pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara lain, serta berperan penting dalam mekanisme kerja sama BRICS.

Sejak dilansir tiga tahun lalu, Global Development Initiative telah ikut menyalurkan dana pembangunan senilai hampir $20 miliar, serta meluncurkan lebih dari 1.100 proyek.

Tiongkok juga telah meningkatkan status South-South Cooperation Assistance Fund menjadi Global Development and South-South Cooperation Fund, bahkan meningkatkan nilai pendanaan menjadi $4 miliar untuk mendukung lebih dari 150 proyek. Global Alliance on Artificial Intelligence for Industry and Manufacturing Center of Excellence pun telah didirikan di Shanghai.

Global South hadir untuk pembangunan, serta berkembang melalui pembangunan, seperti dijelaskan Xi. Maka, dia mendorong negara-negara BRICS Plus agar menjadi kekuatan yang menggerakkan pembangunan bersama.

Menurutnya, Tiongkok juga akan mendirikan World Smart Customs Community Portal dan BRICS Customs Center of Excellence untuk melibatkan partisipasi seluruh negara.