Scroll untuk baca artikel
Market

90 Persen Penduduk Asia Tenggara Memilih Instagram dan WhatsApp untuk Kemudahan Berbelanja

59
×

90 Persen Penduduk Asia Tenggara Memilih Instagram dan WhatsApp untuk Kemudahan Berbelanja

Sebarkan artikel ini
Penelitian terhadap lebih dari 2.000 konsumen & 300 eksekutif pemasaran mengungkapkan berbagai tren utama yang mendorong pertumbuhan di pasar e-commerce Asia Tenggara senilai $180 miliar

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – TikTok Shop mendominasi, tapi Instagram dan WhatsApp Shop cepat meraih popularitas, hampir 90% konsumen memuji kemudahan berbelanja di dua media ini.

Ini didasarkan hasil survei  Netcore Cloud terbaru berjudul “Ecommerce Mindscape SEA 2024 yang berisi wawasan dari para pelaku industri utama seperti Puma, Senheng, Zalora, Kanmo, Vietjet Air, Photobook, dan Pomelo ini menyajikan rencana bagi bisnis untuk berkembang di pasar yang Asia Tenggara yang bertumbuh pesat, yang diperkirakan akan mencapai $180 miliar pada tahun 2025.

Konsumen di Asia Tenggara menuntut proses belanja yang dipersonalisasi dan didukung Gen AI, yang berfokus pada penemuan produk dengan cepat, rekomendasi yang relevan, dan gangguan pemasaran yang sesedikit mungkin.

Sebanyak 70% CEO berencana meningkatkan investasi pada Gen AI untuk meningkatkan personalisasi, analitik prediktif, dan optimalisasi perjalanan pelanggan, 93% konsumen berpendapat bahwa belanja online terlalu rumit karena terlalu banyak langkah yang harus dilewati.

Baca Juga :   Dubai Dilanda Banjir, Landasan Pacu Bandara Tergenang

Saket Kumar Jha, Chief Revenue Officer – Emerging Markets di Netcore Cloud mengatakan, seiring dengan pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara, personalisasi dan inovasi tetap sangat penting bagi merek yang ingin berbeda dari merek lain.

Gen AI berada di garis depan transformasi ini, dengan mendukung berbagai merek untuk menciptakan pengalaman konsumen yang lebih disesuaikan dan imersif.

Laporan ini menguraikan strategi penting bagi pemasar agar tetap kompetitif dan menangkap peluang di pasar yang dinamis ini.”

Baca Juga :   Ajaib Kripto: BTC Melesat ke US$50.000, Pertama Kali Sejak Desember 2021

Laporan tersebut juga menekankan bahwa retensi dan pembelian berulang adalah kunci bagi profitabilitas berkelanjutan, terutama karena Biaya Akuisisi Pelanggan (CAC) meningkat di seluruh Asia Tenggara. Merek-merek disarankan berinvestasi pada alat Customer Data Platforms (CDP) dan alat Customer Relationship Management (CRM) yang didukung Gen AI untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.