Scroll untuk baca artikel
HeadlineOtomotif

Tesla Dituding Mempercepat Odometer untuk Hindari Biaya Perbaikan, Konsumen Rugi Puluhan Juta

24
×

Tesla Dituding Mempercepat Odometer untuk Hindari Biaya Perbaikan, Konsumen Rugi Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini
Tesla

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Tesla kembali terseret dalam kontroversi. Kali ini, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk tersebut dituduh memanipulasi pembacaan odometer kendaraan agar garansi lebih cepat habis, sehingga konsumen dipaksa membayar sendiri biaya perbaikan mahal.

Menurut laporan Reuters, tuduhan ini muncul dalam bentuk gugatan class action yang diajukan oleh Nyree Hinton di California.

Hinton mengklaim bahwa odometer Tesla tidak mencatat jarak tempuh secara akurat berdasarkan mil yang dikemudikan, melainkan berdasarkan konsumsi energi, perilaku pengemudi, hingga algoritma misterius yang tidak transparan.

Baca Juga :   Erick Thohir Dorong Pertamina Jadi BUMN Bertaraf Internasional

Ia membeli Tesla Model Y tahun 2020 pada Desember 2022, yang saat itu menunjukkan 36.772 mil.

Namun, menurutnya, odometer naik sekitar 72 mil setiap hari, padahal ia hanya mengemudi sekitar 20 mil. Dari perbandingan dengan kendaraan lain, ia menyimpulkan odometer Tesla miliknya mencatat sekitar 15% lebih cepat dari kenyataan.

Akibatnya, garansi dasar 50.000 mil habis lebih cepat dari seharusnya—dan ia harus menanggung sendiri tagihan perbaikan suspensi senilai 10.000 dolar AS (sekitar Rp160 juta).

Baca Juga :   Elon Musk Respon Kematian Mobil Apple

“Dengan mengaitkan batas garansi dan batas kilometer sewa dengan angka odometer yang dibesar-besarkan, Tesla meningkatkan pendapatan dari perbaikan, mengurangi kewajiban garansi, dan mendorong konsumen membeli garansi tambahan lebih awal,” tulis isi gugatan.

Hinton tidak hanya menuntut ganti rugi pribadi, tetapi juga meminta ganti rugi kolektif untuk seluruh pemilik Tesla di California—yang jumlahnya lebih dari satu juta kendaraan. Tesla sejauh ini membantah semua tuduhan dalam gugatan tersebut.

Namun, keluhan terkait odometer ini bukan hal baru. Forum kendaraan listrik dan komunitas di Reddit banyak membahas keluhan serupa, termasuk laporan pembacaan odometer yang hingga 30% lebih tinggi dibandingkan jarak nyata berdasarkan Google Maps atau mobil lainnya.

Baca Juga :   Dompet Dhuafa Pada Ramadan 1445 H, Targetkan Satu Juta Penerima Manfaat

Ini juga bukan pertama kalinya Tesla diduga memanipulasi data terkait kendaraan. Sebelumnya, perusahaan ini sempat digugat karena dituding melebih-lebihkan jarak tempuh mobil listriknya. Tesla bahkan dituduh memiliki tim rahasia bernama “Diversion Team” yang bertugas membatalkan janji servis terkait masalah jarak tempuh. (engadget)