BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Simon Aloysius, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), bersama Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengapresiasi pencapaian luar biasa Pertamina International Shipping Asia Pacific (PIS AP) dalam ekspansi pasar internasional. PIS AP, anak perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), berhasil mencatat laba bersih sebesar US$ 76 juta pada tahun buku 2023 dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan model bisnis yang beragam.
Pendapatan yang berasal dari sumber-sumber berbeda telah mendorong PIS AP untuk mencapai pendapatan sebesar US$ 569 juta pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mencapai 106% selama periode 2019-2023. PIS AP juga mencatat peningkatan signifikan dalam komposisi pendapatan dari pihak ketiga di luar grup Pertamina, meningkat lebih dari 30% dengan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi, mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi global PIS.
Apresiasi ini disampaikan oleh Simon Aloysius Mantiri, Komisaris Utama yang juga Komisaris Independen Pertamina Group, saat kunjungan ke Kantor PIS AP di Singapura pada tanggal 5 Juli. “Kunjungan Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina ke kantor PIS AP di Singapura ini bertujuan untuk mengamati peran strategis PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina, yang fokusnya kini adalah mengembangkan bisnis Pertamina dan BUMN di pasar internasional. Dengan kehadiran anak perusahaan di berbagai belahan dunia, PIS memiliki peran kunci sebagai penjaga citra Indonesia sebagai negara maritim yang semakin dikenal di panggung global,” jelas Simon.
Kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya strategis Pertamina untuk meningkatkan operasi global dari anak perusahaannya. Bambang Suswantono, Condro Kirono, Alexander Lay, dan Ahmad Fikri Assegaf, anggota Dewan Komisaris Pertamina, turut serta dalam diskusi mengenai perkembangan ekspansi internasional PIS.
Berdiri sejak tahun 2018, Pertamina International Shipping Pte. Ltd. atau PIS AP telah membuka dua kantor representatif di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk melayani kebutuhan yang terus berkembang dari mitra pihak ketiga di luar grup Pertamina. Perusahaan ini didukung oleh manajemen senior dengan talenta global, kecerdasan pasar yang kuat, serta armada 40 kapal yang berlayar di lebih dari 60 rute internasional.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Group, menambahkan apresiasinya selama kunjungan bersama Dewan Komisaris pada tanggal 4 Juli, “Transformasi PIS selama beberapa tahun terakhir telah berhasil, terutama dalam pengembangan bisnis dan ekspansi pasar non-captive. Kehadiran PIS AP di lokasi-lokasi strategis juga menjadi langkah efektif Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) dalam mendukung optimalisasi dan efisiensi bisnis Pertamina. PIS juga merupakan subholding yang memegang peran penting dalam rantai nilai bisnis Pertamina. Dengan pertumbuhan bisnis PIS yang signifikan, saya berharap ini dapat berkontribusi pada integrasi dan pertumbuhan subholding lainnya secara holistik,” ungkap Nicke yang didampingi oleh Atep Salyadi Dariah Saputra, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Group, serta Yoki Firnandi, CEO PIS, bersama Direksi dan Manajemen PIS lainnya.
Yoki Firnandi, CEO PIS, menjelaskan bahwa sebagai perusahaan integrated marine logistic terbesar di Indonesia, PIS terus berinovasi dalam memenuhi permintaan energi domestik yang terus meningkat. “Go-Global adalah strategi kami untuk memperluas jangkauan dan dampak Pertamina Group di pasar internasional, memperkuat ketahanan energi nasional. PIS AP juga menyediakan layanan bagi pelanggan di luar grup Pertamina, meningkatkan daya saing PIS secara keseluruhan.”
Dengan target pendapatan PIS pada tahun 2034 mencapai US$ 8,9 miliar, Yoki menekankan pentingnya peningkatan volume kargo pihak ketiga melalui ekspansi internasional. Pengembangan kantor internasional baru dalam waktu dekat diharapkan akan menjadi pendorong untuk menembus wilayah maritim strategis dalam perdagangan komoditas minyak dan gas global, termasuk di Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara. Langkah ekspansi ini diharapkan akan memungkinkan PIS untuk mencakup seluruh area geografis dan zona waktu, serta meningkatkan pendapatan dari pihak ketiga di luar grup Pertamina di masa mendatang.
Untuk mencapai berbagai target ini, termasuk mitigasi risiko dalam pengembangan bisnis internasional, PIS akan terus mengembangkan kerangka kerja operasional global yang efektif. “Dengan operasional yang tersebar di banyak negara, PIS sebagai operational holding akan terus menerapkan strategi parenting yang efektif untuk memastikan PIS AP dapat tumbuh pesat, sambil tetap mempertahankan pengawasan dan tata kelola yang kuat. Digitalisasi juga akan menjadi tulang punggung untuk mendukung supervisi ini, selain kolaborasi yang efektif antara Direktorat dan Komite di PIS dan PIS AP,” tutup Yoki. (saf)