Scroll untuk baca artikel
Industri

Strategi Digital dan Inovasi E-Commerce: Kunci Sukses Menangkap Lonjakan Konsumsi Ramadan

29
×

Strategi Digital dan Inovasi E-Commerce: Kunci Sukses Menangkap Lonjakan Konsumsi Ramadan

Sebarkan artikel ini
Mengungkap Pola Konsumsi di Bulan Ramadan Guna Menangkap Peluang Belanja Online

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Ramadan bukan hanya momen spiritual, tetapi juga peluang emas bagi industri e-commerce di Indonesia.

Lonjakan konsumsi yang dimulai sejak dua minggu sebelum Ramadan menunjukkan bahwa perilaku belanja masyarakat semakin terdigitalisasi.

Berdasarkan data SIRCLO, jumlah transaksi belanja online selama Ramadan mengalami pertumbuhan signifikan, dengan rata-rata peningkatan 76,5% dalam tiga tahun terakhir.

Inovasi Digital: Kunci Memenangkan Persaingan E-Commerce

Seiring dengan perubahan pola konsumsi, brand dan pelaku usaha harus mengadopsi strategi digital yang lebih inovatif untuk tetap relevan.

Beberapa tren utama yang membentuk ekosistem e-commerce selama Ramadan 2024 meliputi:

Baca Juga :   Heboh War Lucky Egg! Pengguna Lazada Bisa Berburu Liburan Gratis ke 3 Negara

Optimalisasi Live Shopping untuk Meningkatkan Interaksi Konsumen
Live shopping semakin populer dengan pertumbuhan transaksi di TikTok yang meningkat hampir 4x lipat dalam tiga tahun terakhir.

Shopee Live juga mengalami lonjakan lebih dari 5x lipat dalam jumlah produk yang dipromosikan. Format interaktif ini memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan konsumen dan menawarkan promo menarik secara real-time.

Personalisasi Produk dan Penawaran yang Lebih Relevan
Data menunjukkan bahwa kategori produk seperti Kebutuhan Ibu & Anak, Healthcare, dan Beauty & Personal Care mengalami permintaan tinggi selama Ramadan.

Baca Juga :   Montnets, Telkomsel dan Multitech Infomedia Sepakat Ekspansi Produk Messaging Generasi Baru

Dengan memanfaatkan analisis data, pelaku usaha dapat menyesuaikan penawaran produk, seperti bundling tematik atau hampers eksklusif, untuk menarik lebih banyak pembeli.

Strategi Waktu Belanja Berbasis Data

Perubahan pola belanja selama Ramadan mengindikasikan bahwa waktu terbaik untuk berjualan adalah saat istirahat siang (12.00 WIB), setelah berbuka (20.00 WIB), dan saat sahur (04.00 WIB).

Pemanfaatan jam-jam tersebut untuk menjalankan kampanye promosi atau live streaming dapat meningkatkan peluang transaksi.

Kesuksesan Kalbe Nutritionals dan Nestlé: Studi Kasus Strategi Digital yang Efektif

Kalbe Nutritionals berhasil meningkatkan transaksi hingga 32% dengan strategi bundling produk serta penyesuaian jadwal live streaming. Nestlé juga mencatat peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 8-10% per jam melalui optimalisasi live shopping dan strategi pemasaran berbasis engagement.

Baca Juga :   BRIN Umumkan Standar Baru MABIMS untuk Penetapan Awal Bulan Hijriah

Kesimpulan: Masa Depan E-Commerce Ramadan

Pertumbuhan pesat e-commerce selama Ramadan menegaskan pentingnya strategi digital yang inovatif.

Dengan mengadopsi pendekatan berbasis data, eksplorasi kanal penjualan interaktif, serta optimalisasi waktu promosi, brand dapat meraih kesuksesan lebih besar di bulan penuh berkah ini.