BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) resmi meluncurkan Perlindungan Optimal Penyakit Kritis, sebuah produk asuransi kesehatan yang dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh dan terjangkau.
Kolaborasi ini bertujuan mendukung masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan sekaligus memperkuat perencanaan finansial di masa depan.
Bonus Demografi dan Tantangan Penyakit Kritis
Indonesia diprediksi akan memasuki bonus demografi pada periode 2030–2035, ketika mayoritas penduduk berada pada usia produktif (15–64 tahun). Kondisi ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, peluang tersebut hanya dapat dimaksimalkan jika masyarakat memiliki kesehatan yang prima dan kondisi finansial yang stabil.
Miressa Moravia, Head of Bancassurance & Group Collaboration PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk, menjelaskan, di era yang serba cepat dan dinamis, masyarakat usia produktif semakin rentan terhadap risiko penyakit kritis. Produk Perlindungan Optimal Penyakit Kritis kami hadir sebagai solusi komprehensif, terjangkau, dan mudah diakses untuk mendukung gaya hidup aktif masyarakat Indonesia.”
Data Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI mencatat, pada 2023 jumlah kasus penyakit kritis meningkat 28% dibanding tahun sebelumnya, dengan penyakit jantung menjadi penyumbang prevalensi tertinggi. Kondisi ini menegaskan bahwa penyakit kritis tidak hanya mengintai kelompok usia lanjut, tetapi juga mereka yang sedang berada di puncak produktivitas dan karier.
Kolaborasi Layanan Keuangan dan Perlindungan Kesehatan
Melalui kolaborasi ini, Zurich dan Danamon menyediakan akses mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan kesehatan melalui kanal perbankan yang terintegrasi.
Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menambahkan, salah satu wujud komitmen kami sebagai grup finansial adalah menyediakan solusi finansial inovatif yang sesuai kebutuhan nasabah.
“Perlindungan kesehatan kini menjadi bagian penting dari perencanaan keuangan. Kolaborasi ini memungkinkan kami menghadirkan produk perlindungan yang menyatu dengan layanan finansial, sehingga nasabah dapat mewujudkan mimpi mereka tanpa hambatan dari risiko kesehatan,” katanya.
Shahnaz Haque: Penyakit Kritis Bisa Datang Tanpa Diduga
Dalam peluncuran produk ini, figur publik Shahnaz Haque berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi tantangan penyakit kritis dalam keluarga.
“Pengalaman saya menunjukkan bahwa risiko penyakit kritis bisa datang tanpa peringatan, bahkan di usia produktif. Biaya pengobatan yang tinggi, mulai dari konsultasi dokter hingga terapi lanjutan, dapat menguras emosi sekaligus finansial. Memiliki asuransi penyakit kritis bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan penting untuk menjaga diri dan keluarga, sekaligus memastikan mimpi yang sedang kita bangun tetap terlindungi,” ungkap Shahnaz.
Fitur dan Manfaat Perlindungan Optimal Penyakit Kritis
Produk terbaru dari Zurich ini menawarkan berbagai keunggulan, antara lain: Premi terjangkau mulai dari Rp250 ribu per bulan, manfaat perlindungan hingga Rp1 miliar untuk 34 jenis penyakit kritis, proteksi mulai dari tahap awal, tahap lanjut, hingga kondisi terminal, proses pendaftaran mudah, cukup dengan deklarasi kesehatan tanpa medical check-up, manfaat konsultasi medis kedua untuk membantu pengambilan keputusan pengobatan.
Pengembalian premi 25% jika tidak ada klaim dalam dua tahun, santunan hidup hingga 400 kali premi bulanan, fitur double claim, memungkinkan nasabah mengajukan klaim bersamaan dengan asuransi lain.
Dengan fitur ini, Zurich memastikan perlindungan yang menyeluruh, memberikan fleksibilitas, serta ketenangan bagi individu maupun keluarga.
Produk ini menjadi bagian dari upaya Zurich untuk mendukung nasabah dalam mencapai ketahanan finansial dan kesehatan yang optimal. Zurich dan Danamon juga berkomitmen mendukung literasi finansial dan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih siap menghadapi risiko penyakit kritis.
