Menurutnya, kehadiran kebun raya adalah bagian dari upaya bersama menerjemahkan konsep smart nature preservation, di mana sebuah kota pintar dibangun dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem, atau menyatu dengan alam.
“Bagi sektor usaha yang terlibat di sini, pendekatan memanfaatkan skema CSR dalam pembangunan botanical garden adalah sebagian dari praktik bisnis berkelanjutan yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial beserta kelestarian lingkungan. Menjadikan IKN berkembang dalam kerangka ekonomi hijau, yang menyelaraskan penggunaan teknologi terkini, berikut mengedepankan pelestarian lingkungan dan kearifan setempat,” ujar Ferry yang hadir bersama Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja.
Dalam pembangunan Nusantara Botanical Garden seluas lebih dari 200 hektar ini, selain Sinar Mas yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama Adaro, Agung Sedayu Group, Alfa Group, Astra, Barito Pacific, Kawan Lama, Mulia Group, Pulauintan Group, serta Salim Group, dukungan juga datang dari PT Djarum dan Wings Group.
Sebelumnya, Sinar Mas bersama Konsorsium Nusantara turut pula berpartisipasi dalam pembangunan Hotel Nusantara di IKN yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tahun lalu.