Scroll untuk baca artikel
Industri

Sejak Diresmikan Maret, Pabrik Kaltim Amonium Nitrat Capai 37 Persen Target Produksi Tahunan

35
×

Sejak Diresmikan Maret, Pabrik Kaltim Amonium Nitrat Capai 37 Persen Target Produksi Tahunan

Sebarkan artikel ini
Presiden RI Joko Widodo meresmikan berdirinya pabrik amonium nitrat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama di Indonesia, Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN). Pabrik KAN merupakan wujud kolaborasi antara PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Dahana Investama Corp (PT DIC), sebagai wujud nyata hilirisasi pemerintah.

BISNISASIA.CO.ID, BONTANG – Pada tanggal 29 Maret 2024, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menorehkan sejarah baru di industri pupuk dan petrokimia dengan peresmian pabrik amonium nitrat pertama milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia oleh Presiden RI Joko Widodo. Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) ini merupakan hasil kolaborasi dua anak perusahaan BUMN, yakni Pupuk Kaltim dan PT Dahana Investama Corp (PT DIC).

Dengan investasi senilai Rp 1,2 triliun, pabrik ini berdiri di kawasan Kaltim Industrial Estate sebagai wujud nyata dukungan Pupuk Kaltim terhadap program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah. Sebagai produsen pupuk, Pupuk Kaltim membutuhkan bahan baku berkualitas yang dapat diperoleh dengan cepat. Tambahan suplai amonium nitrat dari Pabrik KAN menjamin kelancaran produksi pupuk Pupuk Kaltim, khususnya NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat.

Mengingat peran strategis amonium nitrat di berbagai industri, proyeksi permintaan dalam negeri pada 2024 mencapai 580.000 ton. Dengan kapasitas 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun, Pabrik KAN diharapkan memenuhi sekitar 12 persen kebutuhan domestik, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.

Hingga pertengahan 2024, Pabrik KAN telah memproduksi 26.262 metrik ton amonium nitrat dan 20.925 metrik ton asam nitrat, mencapai 37,93 persen dari target tahunan untuk amonium nitrat dan 37,78 persen untuk asam nitrat.

Baca Juga :   Menhub Bersama Dubes Jepang Bahas Kelanjutan Kerja Sama Transportasi

Capaian ini mendapat apresiasi dari Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo. “Ini pencapaian positif bagi PT Kaltim Amonium Nitrat. Ke depannya, produksi amonium nitrat dari Pabrik KAN akan disuplai ke pabrik Pupuk Kaltim, menunjukkan komitmen kami dalam mendukung hilirisasi pemerintah dengan memanfaatkan produk sampingan dari produksi amonia dan menghasilkan produk turunan bernilai tambah,” ujar Soesilo.

Hilirisasi di industri pupuk dan petrokimia adalah salah satu prioritas Pupuk Kaltim untuk mencapai kemandirian industri pupuk, sejalan dengan roadmap pertumbuhan 40 tahun ke depan yang mencakup hilirisasi petrokimia berbasis energi terbarukan. Pabrik KAN dirancang dengan teknologi ramah lingkungan, termasuk Reaktor SCR (selective catalytic reduction) dan teknologi pengurangan emisi NOx, serta teknologi pemulihan untuk mengurangi konsumsi air kondensat mentah dan energi listrik. Teknologi ini mendukung upaya pencapaian net zero emission pemerintah pada 2060.

Baca Juga :   Pupuk Kaltim Lepas 48 Wisudawan Lulusan SPR Fakfak yang Siap jadi Teladan untuk Kemajuan Ekonomi Masyarakat

Pabrik KAN juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja operasional pabrik. Hingga saat ini, 103 tenaga kerja telah diserap sejak pabrik ini mulai beroperasi.

“Kami berharap dengan hadirnya Pabrik KAN dapat mendukung upaya Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia dengan menghasilkan produk pupuk berkualitas yang didukung bahan baku terbaik. Semoga ke depannya kontribusi produksi dari pabrik ini dapat meningkatkan suplai amonium nitrat untuk kebutuhan industri pupuk di Indonesia,” tutup Soesilo. (saf)