BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – SCG, perusahaan regional terkemuka, mengumumkan kinerja operasional yang terus meningkat pada paruh pertama tahun 2025, dengan EBITDA yang lebih kuat sebesar Rp15,447 triliun (US$ 904 juta), naik 21% dibandingkan paruh kedua 2024.
Pencapaian ini didorong oleh penyesuaian di seluruh unit bisnis, termasuk restrukturisasi portofolio investasi serta penyesuaian bisnis. Memasuki paruh kedua 2025, SCG memperkirakan lanskap ekonomi di kawasan ASEAN maupun global akan tetap penuh tantangan. Maka dari itu, perusahaan memperkuat operasional bisnis melalui optimalisasi regional di seluruh basis produksi di ASEAN, efisiensi biaya, serta memperluas pengembangan Smart Value, produk dan layanan High-Value Added (HVA), dan Green Products guna meraih peluang di pasar.
Di Indonesia, yang merupakan pasar strategis utama perusahaan, SCG terus mendorong pengembangan infrastruktur, inisiatif keberlanjutan, dan pengembangan talenta sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya.
Thammasak Sethaudom, President dan CEO SCG, mengatakan, “Peningkatan kinerja ini didorong oleh penyesuaian portofolio investasi, penghentian bisnis yang kurang menguntungkan, serta inisiatif manajemen untuk meningkatkan efisiensi operasional di seluruh unit bisnis.
Secara khusus, bisnis Cement and Building Materials berhasil mengelola biaya secara efektif; bisnis Packaging (SCGP) sukses mengoptimalkan perencanaan produksi, melakukan pengelolaan biaya bahan baku kertas bekas secara efisien, serta memanfaatkan teknologi dan AI untuk meningkatkan efisiensi biaya; sementara bisnis Chemicals (SCGC) menunjukkan pemulihan secara bertahap. Selisih harga produk kimia (gap) mulai sedikit membaik seiring penurunan harga minyak mentah. Selain itu, SCG juga terus memperoleh pendapatan dividen berulang.”
SCG Berhasil Dorong Kinerja dan Perkuat Daya Saing pada Paruh I 2025
Pada Q2/2025, modal kerja SCG dikelola secara efisien, turun sebesar Rp3,894 triliun (US$ 220 juta) dibandingkan Q1/2025. Kas yang dimiliki pada akhir Q2/2025 tercatat sebesar Rp23,201 triliun (US$ 1,358 juta). Untuk kinerja operasional paruh pertama 2025, SCG membukukan pendapatan Rp126,892 triliun (US$ 7,429 juta) dan laba bersih Rp9,392 triliun (US$ 550 juta).
Jika tidak memasukkan pos luar biasa terkait restrukturisasi bisnis, laba bersih mencapai Rp27,097 triliun (US$ 1,664 juta). Per Juni 2025, total aset SCG tercatat Rp460,214 triliun (US$ 26,028 juta), dengan aset di kawasan ASEAN (di luar Thailand) mencapai Rp185,463 triliun (US$ 10,489 juta) atau setara 40% dari total aset konsolidasi SCG.
Di Indonesia, SCG mencatat Pendapatan Penjualan pada paruh pertama 2025 sebesar Rp8,909 triliun (US$ 522 juta), tumbuh 7% year-on-year, terutama didorong oleh pengaruh nilai tukar dari translasi mata uang asing.
Faktor utama yang mendorong keberhasilan SCG pada paruh pertama 2025 adalah efisiensi biaya untuk bersaing dengan produsen global, restrukturisasi operasional dan bisnis, serta perluasan portofolio produk guna memenuhi permintaan di seluruh segmen pasar.
Strategi Unggulan Bisnis Perkuat Kinerja dan Pertumbuhan Paruh I 2025
SCG memperkirakan paruh kedua 2025 akan penuh tantangan, dengan perekonomian ASEAN dan global terdampak oleh kebijakan tarif dari Amerika Serikat, konflik geopolitik, serta fluktuasi harga energi. Oleh karena itu, SCG mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing bisnis dalam menghadapi tantangan tersebut, yang meliputi:
1.) Memanfaatkan Keberagaman Basis Produksi di ASEAN (Optimisasi Regional)
Hal ini merupakan salah satu kekuatan utama sekaligus keunggulan kompetitif SCG. Salah satu contohnya adalah peluncuran dua batching plant baru yang berlokasi di Bandung dan Bali pada awal tahun ini, yang dioperasikan oleh anak perusahaan Jayamix by SCG. Melalui anak usaha PT Kokoh Inti Arebama Tbk. (SCG Distribution & Retail), SCG juga memperkenalkan enam produk mortar baru serta desain kemasan terbaru untuk SCG PCC Cement dan Mortar, guna meningkatkan pengenalan produk dan kemudahan penggunaan di lapangan. Selain itu, SCG meluncurkan kampanye “Tahan Guncang, Pantang Tumbang” dengan menghadirkan entertainer populer asal Thailand, Jirayut, sebagai Brand Ambassador.
2.) Memperluas Produk “Smart Value – HVA – Green Products” untuk Menembus Pasar dengan Pertumbuhan Tinggi
- Dorong Smart Value Products (SVP) yang menjawab kebutuhan konsumen di kondisi ekonomi saat ini. Contohnya, “Bezt Cement” di Indonesia yang diproduksi oleh PT Semen Jawa.
- Produk dan Layanan dengan High Value Added (HVA). SCG melalui PT Berjaya Nawaplastic Indonesia memperkenalkan inovasi baru SCG Backflow Valve yang tersedia dalam ukuran 2 inci dan 4 inci, dirancang untuk sistem pembuangan limbah air yang aman dan preventif.
- Pengembangan Green Products. Melalui Jayamix by SCG, perusahaan berhasil meraih Sertifikasi Green Label Indonesia untuk lima produk unggulan dengan skor 91% dan kategori Emas. Salah satu unit bisnis SCG, Mitraruma, berkolaborasi dengan PT Rimba Partikel Indonesia (RPI) menghadirkan kitchen set premium senilai sekitar Rp500 juta yang dibuat dari Melamine Faced Chipboard (MFC) ramah lingkungan menggunakan partikel kayu daur ulang. Desain ini pertama kali dipamerkan di Indo Build Tech 2025.
Untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SCG melalui PT Semen Jawa bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan sharing session bertema “Ending Plastic Pollution®”. Acara ini menampilkan inisiatif praktis dan inovasi dalam pengelolaan sampah dari SCG.
Powered by ESG 4 Plus: Usaha SCG Menumbuhkan Bisnis yang Inklusif
SCG meyakini bahwa pertumbuhan bisnis berhubungan dengan pertumbuhan masyarakat dan lingkungan yang inklusif. Dengan visi Inclusive Green Growth, perusahaan berusaha mewujudkan strategi ESG 4 Plus pada paruh pertama Tahun 2025 ini. Prinsip bisnis tersebut terdiri dari: mencapai nol bersih emisi (Set Net Zero), menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mewujudkan industri hijau (Go Green), menekan kesenjangan sosial (Reduce Inequality), dan merangkul kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan (Embrace Collaboration), dilengkapi dengan nilai transparansi dan tata kelola yang baik (Plus)
SCG melanjutkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup di Indonesia melalui program beasiswa Sharing the Dream 2025. Mengusung tema “Green Generation: Memberdayakan Generasi Muda untuk Masa Depan yang Berkelanjutan”, program ini akan memberikan beasiswa kepada 415 siswa SMA dan 12 mahasiswa sarjana di delapan wilayah, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Karawang, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Gresik, dan Bandung. Sesi penyerahan beasiswa dijadwalkan berlangsung pada 27 Agustus 2025.
SCG juga meluncurkan sejumlah program pada Q2/2025 untuk memperkuat keterampilan dan kepemimpinan di seluruh operasionalnya di Indonesia. Perusahaan menyelenggarakan pelatihan “Lead Your Team” guna meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan coaching, mempersiapkan peserta menjadi pemimpin tim berperforma tinggi.
“Meski ketegangan perdagangan global masih penuh ketidakpastian, SCG yakin bahwa strategi yang jelas, kelincahan dalam beradaptasi, dan dedikasi tim di seluruh unit bisnis akan mampu mempertahankan kekuatan finansial serta daya saing perusahaan. Kolaborasi lintas ekosistem bisnis juga menjadi kunci bagi pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang — seperti tercermin dari pengakuan yang kami terima pada Indonesia DEI & ESG Awards 2025, di mana SCG meraih dua penghargaan Perunggu untuk inisiatif ESG Symposium 2024 (Lingkungan) dan SCG Sharing the Dream 2024 (Sosial). Selain itu, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi meraih Juara Pertama Top Partner Award dan Juara Kedua kategori Corporate Environmental Stewardship pada Forum CSR Award 2025, yang mengapresiasi kontribusi CSR dan inovasi unggul dalam operasional berkelanjutan. Prestasi ini semakin menegaskan komitmen kuat SCG terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutup Thammasak.