Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

RCEP Percepat Pembangunan Regional dan Pererat Kerja Sama Lokal Asia Timur

2
×

RCEP Percepat Pembangunan Regional dan Pererat Kerja Sama Lokal Asia Timur

Sebarkan artikel ini
Shi Zhongjun, secretary-general of the ASEAN-China Centre,(PRNewsfoto/Xinhua Silk Road)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) terus menunjukkan perannya sebagai penggerak pembangunan regional sekaligus jembatan kerja sama antarnegara Asia Timur dan Asia Tenggara.

Dalam Forum Kerja Sama Pemerintah Lokal dan Kota Persahabatan RCEP 2025 di Huangshan, Provinsi Anhui, Sekretaris Jenderal ASEAN-China Centre, Shi Zhongjun, menegaskan bahwa

RCEP berfungsi sebagai “akselerator” dan “stabilisator” pertumbuhan ekonomi kawasan.

Anhui dan Asia Tenggara: Sinergi Potensial di Ekonomi Hijau dan Digital

Provinsi Anhui dinilai memiliki keunggulan dalam sektor ekonomi hijau, teknologi digital, serta basis teknis yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di negara-negara Asia Tenggara. Menurut Shi, negara-negara ASEAN menunjukkan minat kuat untuk memperluas kolaborasi dengan Anhui, khususnya dalam bidang energi baru dan pengembangan sumber daya manusia.

Baca Juga :   Fitur China Matters: Menjelajahi Bidang Baru dalam Tata Kelola Perkotaan

Forum di Huangshan menjadi ruang penting untuk mempertemukan pemimpin lokal dan mitra kota persahabatan dari berbagai negara anggota RCEP. Pertemuan ini juga menyoroti bagaimana kolaborasi lintas pemerintah lokal dapat mendorong kerja sama konkret di berbagai sektor strategis.

RCEP Memperkuat Konektivitas Industri dan Rantai Pasok Regional

Sejak mulai diimplementasikan, RCEP telah secara nyata mempermudah arus perdagangan dan investasi intra-kawasan. Dengan aturan investasi yang lebih transparan dan liberal, kerja sama lintas batas pun semakin efisien dan saling menguntungkan.

Shi menegaskan bahwa dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, RCEP telah memainkan peran penting dalam meningkatkan daya tahan industri dan rantai pasok. Kolaborasi ini dinilai vital untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi regional, khususnya di tengah gejolak geopolitik dan krisis logistik global.

Baca Juga :   Indonesia Menuju Era Keemasan Ekonomi Digital pada 2025, Digitala Paparkan 4 Strategi Kunci Sukses Transformasi Digital

Platform Baru untuk Pertukaran Multilevel dan Antarwarga

Selain aspek ekonomi, RCEP juga membuka jalan bagi kerja sama multilevel di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, serta pariwisata. Melalui hubungan antarpemerintah daerah dan kota persahabatan, masyarakat di kawasan Asia Pasifik memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi, bertukar gagasan, dan menciptakan nilai bersama.

“Melalui RCEP, hubungan ekonomi lokal dapat ditingkatkan secara langsung, sementara kerja sama budaya dan pertukaran antarwarga menjadi jembatan baru untuk memperkuat rasa saling percaya,” ujar Shi.

Baca Juga :   Ekonomi Digital Proyeksikan 3,7 Juta Peluang Pekerjaan Baru pada 2025

Komitmen ASEAN-China Centre

Sebagai lembaga yang memfasilitasi hubungan antara ASEAN dan Tiongkok, ASEAN-China Centre (ACC) berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama praktis dan berbagi peluang pembangunan. Shi menyatakan bahwa ACC akan mendukung implementasi RCEP secara penuh, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga ke akar lokal dan komunitas.

RCEP, yang merupakan blok perdagangan bebas terbesar di dunia, mencakup 15 negara di kawasan Asia-Pasifik dan berkontribusi pada sekitar 30% dari PDB global. Forum di Huangshan tahun ini memperkuat pesan bahwa pembangunan regional yang inklusif hanya dapat tercapai dengan memperluas kolaborasi antarwilayah dan menciptakan sinergi antara sektor publik dan swasta.