Scroll untuk baca artikel
Nasional

Program Beti Dewi, Kemenparekraf Beri Pelatihan Digital Marketing untuk Pengembangan 10 Desa Wisata di Gorontalo

25
×

Program Beti Dewi, Kemenparekraf Beri Pelatihan Digital Marketing untuk Pengembangan 10 Desa Wisata di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri kegiatan Promosi Desa Wisata "Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024. (Foto: Istimewa)

BISNISASIA.CO.ID, GORONTALO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memberikan kesempatan kepada 10 desa wisata di Kabupaten/Kota Gorontalo untuk mengikuti program pelatihan dan pendampingan dalam menyusun paket-paket wisata menarik serta mempelajari strategi pemasaran produk pariwisata dan ekonomi kreatif secara digital melalui inisiatif program Beti Dewi (Beli Kreatif Desa Wisata).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara “Beti Dewi 2024” yang berlangsung di Aston Hotel Gorontalo pada Rabu (28/2/2024), menyatakan bahwa Gorontalo memiliki potensi yang kaya dalam hal kuliner, kerajinan, mode, dan destinasi pariwisata. Namun, untuk meningkatkan eksistensi produk-produk tersebut, dibutuhkan upaya lebih dalam pengembangan dan pemasaran.

“Kami telah merancang paket wisata melalui pelatihan ini bersama Desa Wisata Institute, dan kami juga akan menjalin kerjasama dengan lima agen perjalanan daring (online travel agent/OTA). Selain itu, kami juga memberikan akses pembiayaan dan tentunya mendukung promosi agar produk-produk ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Baca Juga :   KKP Perkenalkan Potensi Investasi Ekonomi Biru di IMFBF 2024

Saat ini, program Beti Dewi telah menjalin kemitraan dengan beberapa agen perjalanan daring (OTA) seperti Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, Jalanin.com, dan Traveloka, yang merupakan salah satu platform daring terbesar di Asia Tenggara. Peserta program ini akan diberikan kesempatan untuk memasarkan produk pariwisata mereka melalui platform-platform tersebut.

Adapun 10 desa wisata di Kabupaten/Kota Gorontalo yang berpartisipasi dalam program Beti Dewi selama dua hari mulai 27-28 Februari 2024, antara lain Desa Wisata Religi Bubohu Bongo, Desa Wisata Lonuo (Bukit Arang), Desa Wisata Botubarani, Desa Wisata Danau Perintis, Desa Wisata Taman Laut Olele, Desa Wisata Dunggala, Desa Wisata Ponelo, Desa Wisata Tulabolo, Desa Wisata Longalo, dan Desa Wisata Tri Rukun.

Baca Juga :   Kolaborasi tiket.com dan Kemenparekraf Perkuat Pariwisata Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Festival Daerah

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir, Kemenparekraf telah mendampingi 369 desa dalam mengembangkan dan memasarkan 712 paket wisata melalui mitra OTA.

“Tahun ini, kami berharap untuk meningkatkan hasil dari program ini. Selain dari aspek onboarding, kami juga akan memperhatikan seberapa besar transaksi yang terjadi,” ujar Marhen.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Aryanto Husein, menyampaikan apresiasi atas pemilihan Gorontalo sebagai lokasi pelaksanaan program Beti Dewi 2024. Hal ini menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus mendorong perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo.

“Kami sangat mengapresiasi program ini. Untuk para peserta, ini bukanlah akhir dari perjalanan, kami akan terus menyediakan program-program yang didukung oleh Kemenparekraf,” kata Aryanto.

Baca Juga :   Kenaikan Harga Beras Pengaruhi Harga Makanan Pokok Lainnya di E-commerce

Menurut Kepala Desa Wisata Taman Laut Olele, Candra Nauko, program Beti Dewi memiliki manfaat yang besar bagi para pelaku usaha terutama kelompok Pokdarwis yang bergerak langsung dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Candra berharap agar program ini dapat berlanjut ke depannya.

“Dengan adanya program Beti Dewi, kami diberikan pemahaman tentang cara menjual produk kami, termasuk strategi pemasarannya. Kami juga diberikan satu platform untuk memasarkan semua produk pariwisata di desa kami mulai dari homestay, souvenir, hingga paket wisata. Bahkan, kami dapat melihat neraca keuangan melalui aplikasi ini. Kami berharap program ini akan berkelanjutan dan memberikan manfaat yang besar bagi kami,” tutup Candra.(saf/infopublik.id)