Scroll untuk baca artikel
Nasional

PP PMKRI Ajak Masyarakat dan Kader untuk Menjaga Hutan Sebagai Sumber Kehidupan

28
×

PP PMKRI Ajak Masyarakat dan Kader untuk Menjaga Hutan Sebagai Sumber Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Susana Florika Marianti Kandaimu yang di Lantik pada Sabtu 31 Agustus 2024 lalu mengingatkan akan akan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Susana Florika Marianti Kandaimu mengingatkan akan akan pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Susana yang merupakan anak asli kelahiran Papua yang tumbuh dan besar di kampung halaman Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan itu mengatakan hutan adalah ibu yang memberikan kehidupan yang harus terus di jaga kelestariannya.

“Bapak ibu yang saya hormati, bagi anak asli Papua konsep bumi sebagai ibu yang ditulis oleh Paus Fransiskus di dalam Ensiklik Laudato Si tidaklah asing karena orang Papua juga memandang hutan sebagai ibu yang memberi kami hidup, karena dalam hutan kami memberi minum air, dan hutan memberi seluruh yang membuat kami bisa hidup,” ucapnya dalam sambutannya pada Sabtu (31/8/2024).

Tak hanya itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat masa bakti 2024-2026 yang dilantik Sabtu (31/8/2024) ini menjelaskan manusia seharusnya bersyukur untuk seluruh keaneka ragaman yang bisa dilihat dan dinikmati dari hutan yang memberikan keindahan flora dan fauna-nya.

Baca Juga :   Erajaya Digital Resmikan Tiga Gerai di Papua

“Saya kutip nyanyian Santo Fransiskus dari asisi yang di kutip oleh paus Fransiskus terpujilah engkau Tuhanku karena saudari kami ibu Pertiwi yang memelihara mengasuh kami dan menumbuhkan keaneka ragaman beserta bunga warna warni dan rumput rumputan yang indah,” jelasnya.

Untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia dan keanekaragaman mahluk hidup kedepan, ia mengajak seluruh kader-kader PMKRI dan masyarakat yang cinta dengan bumi untuk bersama-sama menjaga dan merawat hutan sebagai langkah kongkret untuk bumi sebagai rumah bersama.

“Maka ijinkan saya mengajak kita semua orang yang berkehendak baik untuk bersama-sama dengan Paus kita Paus Fransiskus menyerukan suatu gerakan kongkrit untuk merawat hutan merawat alam, merawat bumi tempat kita berpijak,” tegasnya.

Anggota penyatu PP PMKRI yang juga anggota DPD RI mewakili provinsi NTT, Angelo Wake Kako dalam sambutanya mengatakan selamat untuk pelantikan yang dilaksanakan.

Baca Juga :   Ditembak KKB, Pesawat PK-LTF Berlubang di Area Cargo Pod Section D

“Sebagai penyatu yang pertama proficat buat Susan dan teman teman yang malam ini mau memberi diri, tidak semua orang itu mau memberi diri mengurus organisasi. Tapi adik-adik sekalian yang datang dari pelosok indonesia mau mendedikasikan diri kalian mau pengurus pusat periode 2024-2026,” ucapnya.

Ia menegaskan dengan topik perubahan iklim yang akan di bawakan PP PMKRI dengan melibatkan seluruh cabang-cabang di Indonesia, organisasi ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi keberlangsungan hidup manusia kedepan.

“Susan dengan begitu kuat mengajak cabang bagaimana kita bergerak dalam kerangka isu perubahan iklim, terlepas saya sebagai anggota DPD RI tapi udah hampir tiga bulan ini saya belajar soal carbon trading saya mengikuti seminar-seminar yang ada di jakarta ini,” terangnya.

Angelo menerangkan pilihan PP PMKRI untuk mengangkat tentang perubahan iklim sudah menjadi pilihan yang tepat untuk kebaikan bersama tanpa memandang batas wilayah.

Baca Juga :   Kemendagri Dorong Pemda untuk Tingkatkan Pengelolaan BLUD

“Susan malam ini memainkan isu ini saya kira sangat luar biasa. Kenapa Pmkri harus berpikir ke sana karena ini soal isu bersama, isu lingkungan menembus sekat sekat apapun, tidak ada pandang bulu, tidak ada batasan wilayah dan teman-teman PMKRI mendorong meng-highlight kepengurusan dua tahun ke depan dalam konteks isu ini saya minta ini di drive menjadi kebijakan yang harus teman teman lakukan dan mengerahkan semua cabang,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan program perubahan iklim juga menjadi perhatian serius pemerintah saat ini, dimana dalam perencanaan yang dilakukan pemerintah melalui menteri keuangan menjadi suatu kebijakan.

“Ini isu yang sangat besar. Minggu lalu ibu Sri Mulyani lagi desain pajak karbon karena Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut meratifikasi Paris Agreement, suka tidak suka mau tidak mau urus barang ini,” pungkasnya.