Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Peretas China ‘Volt Typhoon’ Diduga Serang Infrastruktur AS

45
×

Peretas China ‘Volt Typhoon’ Diduga Serang Infrastruktur AS

Sebarkan artikel ini
Kelompok peretas China yang dikenal sebagai Volt Typhoon telah aktif dalam menjalankan serangan terhadap infrastruktur penting Amerika Serikat selama setidaknya setengah dekade, kata badan intelijen Amerika dan sekutu mereka dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Rabu. Dado Ruvić/Reuters,

Volt Typhoon telah diam-diam menyusup ke jaringan organisasi penerbangan, kereta api, transportasi massal, jalan raya, maritim, pipa saluran, air dan limbah.

BISNISASIA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT – Kelompok peretas China yang dikenal sebagai Volt Typhoon diduga aktif dalam menjalankan serangan terhadap infrastruktur penting Amerika Serikat selama setidaknya setengah dekade.

Demikian pernyataan badan intelijen Amerika dan sekutu mereka dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Rabu.

Baca Juga :   BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi di Indonesia

Badan Keamanan Nasional AS, badan pengawas cyber AS CISA, FBI, dan Administrasi Keamanan Transportasi mengatakan, kelompok yang dikenal sebagai Volt Typhoon telah diam-diam menyusup ke jaringan organisasi penerbangan, kereta api, transportasi massal, jalan raya, maritim, pipa saluran, air dan limbah.

Tidak ada organisasi yang diidentifikasi secara langsung, namun pernyataan tersebut mengatakan bahwa pejabat intelijen AS telah memperhatikan para peretas tersebut “mempertahankan akses dan pijakan dalam beberapa lingkungan TI korban setidaknya selama lima tahun.

Baca Juga :   Sah, Huawei MatePad Pro 13.2" Dibanderol Rp14,9 Juta

Pernyataan tersebut, yang ditandatangani bersama oleh badan-badan keamanan siber masing-masing dari Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru, merupakan yang terbaru dalam serangkaian peringatan dari pejabat AS tentang Volt Typhoon, sebuah kelompok yang telah menimbulkan kekhawatiran khusus karena tampaknya ditujukan untuk sabotase daripada mata-mata.

Terkait serangan itu, Gedung Putih dan industri teknologi swasta, termasuk beberapa perusahaan telekomunikasi dan komputasi awan telah mengadakan pertemuan.

Baca Juga :   OPPO Reno11 F 5G Perkenalkan Inovasi Desain Magnetic Particle Pertama di Industri dan Jadi Trendsetter

Pemerintah AS meminta bantuan untuk melacak aktivitas tersebut.

“Kami sangat prihatin tentang aktivitas cyber jahat dari pelaku yang didukung oleh negara PRC yang industri sebut sebagai Volt Typhoon,” kata seorang pejabat senior CISA, Eric Goldstein, merujuk kepada Republik Rakyat Tiongkok, kepada Reuters sebelum rilis pernyataan. (theguardian)