BISNISASIA, BELANDA – Pemerintah Belanda telah menghabiskan lebih dari 166 juta euro ( 180 juta) untuk menangani dampak dari jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di atas Ukraina timur pada tahun 2014, mulai dari pemulangan jenazah korban hingga penyelidikan dan penuntutan terhadap beberapa pihak yang terlibat dalam insiden tersebut, demikian laporan resmi pada hari Kamis (29/2).
Dikutip dari Pesawat Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ditembak jatuh pada 17 Juli 2014, menggunakan rudal Buk buatan Rusia yang ditembakkan dari wilayah Ukraina timur yang dikuasai pemberontak separatis.
Seluruh 298 penumpang dan kru pesawat tewas, termasuk 196 warga negara Belanda.
Pengadilan Belanda menghukum dua warga Rusia dan seorang warga Ukraina pro-Moskow pada tahun 2022 atas keterlibatan mereka dalam penembakan jatuh MH17 dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Mereka diadili secara in absentia dan tidak ditahan untuk menjalani hukuman.
Pengadilan memutuskan bahwa rudal dan peluncurnya ditembakkan ke Ukraina dari pangkalan militer di Rusia dan peluncurnya kembali ke Rusia setelahnya.
Persidangan dan penyelidikan besar-besaran yang mendahuluinya menelan biaya total lebih dari 87 juta euro, menurut Pengadilan Audit Belanda, yang menghitung biaya hingga akhir tahun 2022.
Jumlah tersebut belum termasuk sekitar 16,5 juta euro yang dibayarkan pemerintah Belanda kepada keluarga terdekat tahun lalu sebagai uang muka atas kompensasi yang diperintahkan pengadilan Belanda kepada tiga orang yang dihukum atas jatuhnya MH17.
“Kompensasi ini pada akhirnya harus dibayar oleh para pelaku, namun masih dipertanyakan apakah mereka akan membayarnya,” kata laporan itu.
Pemerintah Belanda meminta auditor independen untuk memperkirakan biaya karena berniat untuk meminta kompensasi dari Rusia dalam kasus yang diajukan Belanda dan Australia di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Moskow menyangkal peran apa pun dalam jatuhnya pesawat tersebut.
Pemerintah Belanda juga mendukung keluarga korban yang telah mengajukan kasus terhadap Rusia di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.
Pemulangan dan identifikasi jenazah korban tewas menelan biaya lebih dari 31 juta euro, demikian hasil audit tersebut.
Proses hukum internasional dan diplomasi menyumbang 5,7 juta euro. (AP)