BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA — Dalam pertemuan perdananya bersama sekitar 3.000 staf Kuria Roma, Administrasi Kenegaraan Vatikan (Governatorato), dan Vikariat Roma, Paus Leo XIV menyampaikan pesan penuh kehangatan dan semangat pelayanan.
Acara yang berlangsung di Aula Paolo VI pada Sabtu pagi ini menjadi momen simbolis bagi awal kepemimpinan beliau dalam membina komunitas kerja di pusat Gereja Katolik.
“Saya merasa senang menyapa Anda semua,” ucap Paus Leo XIV, membuka sambutannya yang disambut dengan tepuk tangan panjang selama sekitar tiga menit.
Dengan nada bersahabat dan penuh kerendahan hati, beliau melanjutkan, “Kalau tepukan tangan lebih panjang dari sambutan saya, maka saya akan harus berbicara lebih panjang dari tepukan tangan,” katanya.
Dalam pesannya, Paus menekankan pentingnya memori dan misi sebagai fondasi pelayanan Kuria Roma.
Ia menegaskan bahwa Kuria bukan sekadar struktur administratif, melainkan bagian vital dari warisan Gereja yang menjaga kenangan, nilai-nilai, dan semangat pelayanan para Paus terdahulu.
“Tanpa memori, kita kehilangan arah,” tegasnya.
Beliau juga menggarisbawahi dimensi misioner dari Kuria dan seluruh pelayanan Takhta Suci, mengacu pada semangat reformasi yang digagas oleh Paus Fransiskus melalui Praedicate Evangelium.
“Kita harus bersama-sama mencari cara menjadi Gereja yang membangun jembatan, memupuk dialog, dan selalu terbuka menyambut siapa pun yang membutuhkan kasih,” tutur beliau.
Pengalaman beliau sebagai misionaris Augustinian di Peru menjadi latar kuat dalam menyampaikan pentingnya pelayanan yang terbuka dan membumi.
“Saya tidak akan pernah cukup bersyukur kepada Tuhan atas karunia itu,” ucapnya merujuk pada masa pengabdiannya sebagai uskup di Chiclayo sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Prefek Departemen Uskup dan kini sebagai Paus.
Di bagian akhir sambutannya, Paus Leo XIV mengajak seluruh staf untuk mewujudkan semangat kasih dan persatuan melalui tindakan nyata di lingkungan kerja sehari-hari.
Ia mengajak untuk saling memahami, menumbuhkan kesabaran, dan membawa humor yang membangun, mengikuti teladan Paus Fransiskus.
“Kita berada di bulan Mei,” ujarnya menutup.
“Marilah kita memohon kepada Perawan Maria untuk memberkati Kuria Roma dan Vatikan serta keluarga mereka, terutama anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang menderita.”
Acara ditutup dengan doa Salam Maria dan berkat Apostolik dari Paus.