Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Patahkan Stigma, Mengapa Penting Memeriksa Kesehatan Seksual & Reproduksi

38
×

Patahkan Stigma, Mengapa Penting Memeriksa Kesehatan Seksual & Reproduksi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kesehatan seksual adalah bagian vital dari kehidupan yang mencakup aspek fisik, emosional, mental, dan sosial. Namun, topik ini sering kali diabaikan dan dikelilingi oleh stigma serta tabu, membuat banyak orang enggan untuk membahas atau memeriksakan kesehatan seksual mereka. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi tercermin dalam survei BKKBN yang menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya mencapai 53,4%. Padahal, pemahaman yang menyeluruh mengenai kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.

dr. Monica C. Dewi, Medical Manager Halodoc, menjelaskan, “Masalah kesehatan seksual dan reproduksi seringkali disalahpahami hanya sebatas penyakit menular seksual. Padahal, masalah ini bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia. Minimnya pengetahuan dan anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan rendahnya pemahaman di masyarakat, yang sering kali berujung pada keterlambatan penanganan medis. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis masalah kesehatan seksual serta mengenali gejala awalnya guna mencegah penyakit yang lebih serius.”

Sebagai platform layanan kesehatan digital terkemuka di Indonesia, Halodoc berkomitmen memberikan informasi tepercaya serta akses kesehatan, termasuk dalam hal kesehatan seksual dan reproduksi. Melalui layanan Kesehatan Seksual yang didukung oleh ratusan dokter spesialis, mulai dari kandungan, andrologi, urologi, hingga kulit dan kelamin, masyarakat dapat berkonsultasi dengan aman dan nyaman, dengan jaminan privasi.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang sering dialami masyarakat namun masih sering diabaikan:

Endometriosis

Masalah kesehatan reproduksi wanita ini terkait dengan siklus menstruasi, di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya. Gejalanya meliputi pendarahan hebat saat menstruasi, nyeri haid yang intens, nyeri saat berhubungan seksual, serta gangguan pencernaan.

Baca Juga :   Kemenparekraf Apresiasi Jazz Gunung Bromo 2024 yang Gabungkan Musik, Wisata dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Vaginismus

Kondisi ini ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar saat terjadi penetrasi seksual. Hal ini menyebabkan rasa nyeri, perasaan sesak, dan sensasi terbakar yang membuat hubungan seksual menjadi sulit atau tidak mungkin.

Disfungsi Ereksi

Menurut penelitian, 35,6% pria melaporkan mengalami disfungsi ereksi, namun 78% dari mereka tidak mencari bantuan medis. Masalah ini ditandai dengan kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit jantung, diabetes, dan masalah psikologis.

Varikokel

Kondisi ini melibatkan pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum, yang bisa menyebabkan rasa nyeri dan perbedaan ukuran testis. Varikokel dapat memengaruhi kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan pada pria.

Penurunan Libido

Penurunan gairah seksual pada pria maupun wanita bisa menjadi indikasi adanya kondisi medis seperti diabetes atau penyakit jantung. Selain itu, penurunan libido juga bisa terkait dengan stres atau depresi.

Baca Juga :   Dokter Ungkap Bahaya Anak Terbiasa Minum Susu Berperisa, Harus Jadi Perhatian Bunda

“Mengingat berbagai masalah kesehatan seksual yang tidak hanya terbatas pada penyakit menular seksual, pencegahan menjadi sangat penting. Selain berkonsultasi dengan dokter jika ada keluhan, menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Halodoc menyediakan layanan pemeriksaan yang dapat dilakukan di rumah, seperti check-up pranikah hingga skrining penyakit menular seksual,” tambah dr. Monica.

Lebih lanjut, Halodoc meluncurkan kampanye #RahasiaCewek dan #RahasiaCowok sebagai upaya menyediakan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan yang kredibel terkait kesehatan seksual. Kampanye ini bertujuan untuk membantu pencegahan serta penanganan dini dalam kesehatan seksual dan reproduksi masyarakat. “Halodoc menyadari bahwa edukasi dan akses terhadap bantuan medis sangat penting agar masyarakat mampu menjaga kesehatan seksualnya. Kami terus berkomitmen untuk memperluas akses konsultasi dengan dokter spesialis terpercaya agar masyarakat dapat memperoleh penanganan yang tepat,” tutup dr. Monica. (saf)