BISNISASIA.CO.ID, INDIA – Okto, platform abstraksi rantai lengkap pertama untuk pengembang blockchain, secara resmi meluncurkan Testnet-nya.
Platform ini menjanjikan penghematan waktu pengembangan hingga 90% dan telah tersedia untuk diuji oleh pengembang.
Okto hadir sebagai solusi inovatif yang bertujuan menyederhanakan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApp), transaksi lintas rantai, dan inovasi multi-rantai.
Dengan teknologi abstraksi rantainya, Okto memungkinkan komunikasi tanpa hambatan di berbagai ekosistem blockchain terkemuka, termasuk HyperLiquid, Aptos, Solana, dan semua rantai EVM.
Platform ini telah membuktikan efisiensinya melalui integrasi lebih dari 50 protokol dan dukungan untuk lebih dari 20 rantai EVM dan Alt-VM.
Selain itu, Okto Wallet telah berhasil mendukung pembuatan lebih dari 12 juta dompet digital.
Neeraj Khandelwal, salah satu pendiri Okto dan CoinDCX, menyatakan, pihaknya telah mengembangkan teknologi Chain Abstraction selama lebih dari dua tahun, bekerja sama dengan berbagai jaringan blockchain terkemuka untuk menguji transaksi lintas rantai, likuiditas, dan interoperabilitas.
“Hasilnya luar biasa. Misi utama Okto adalah menyederhanakan pengalaman pengguna dan memastikan kemudahan serta efisiensi yang setara dengan Web2 hanya dengan satu klik,” katanya.
Rohit Jain, Kepala Inisiatif DeFi di Okto dan CoinDCX, menambahkan, pihaknya telah membentuk tim kelas dunia dan bermitra dengan pemimpin industri seperti Nethermind, Silence Laboratories, Across Protocol, dan Agoric.
“Dengan memanfaatkan keamanan mutakhir dari EigenLayer dan Polygon CDK, setiap kemitraan membawa keahlian penting bagi misi kami,” katanya.
Okto telah mencatatkan Pendapatan Berulang Bulanan sebesar $1 miliar, menunjukkan potensi transformatifnya dalam industri blockchain.
Pengembang yang telah mencoba platform ini melaporkan penghematan waktu pengembangan lebih dari 90%, berkat kemampuan Okto dalam mengabstraksi kompleksitas Web3 di ekosistem yang terfragmentasi.