Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Nissan Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Yokohama Senilai 700 Juta Dolar AS Demi Efisiensi Bisnis

5
×

Nissan Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Yokohama Senilai 700 Juta Dolar AS Demi Efisiensi Bisnis

Sebarkan artikel ini
Pada 15 Oktober 2024, di Guangzhou Auto Show, Nissan melalui kemitraan dengan Dongfeng meluncurkan N7, sedan all-electric terbaru yang ditujukan untuk pasar China. N7 ini merupakan model all-electric pertama yang dibangun dengan arsitektur energi baru dari Dongfeng Nissan.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Nissan Motor Co. Ltd. dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah strategis besar dengan menjual kantor pusat globalnya yang ikonik di Yokohama.

Menurut laporan Nikkei Asia, keputusan ini berpotensi menghasilkan dana lebih dari 100 miliar yen (setara sekitar $698 juta) dan dapat terealisasi pada Maret 2026.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menutupi biaya restrukturisasi besar-besaran.

Langkah Strategis di Tengah Tekanan Finansial

Penjualan kantor pusat ini bukan sekadar transaksi properti biasa. Nissan menghadapi tekanan besar setelah mencatat kerugian sebesar $4,5 miliar pada tahun fiskal sebelumnya.

Baca Juga :   Xpeng Targetkan Penjualan 3.500 Mobil di Prancis Tahun 2025

Untuk memangkas beban operasional dan memperbaiki kinerja keuangan, perusahaan otomotif asal Jepang ini berencana menutup tujuh pabrik dan memangkas sekitar 20.000 tenaga kerja.

CEO Nissan Ivan Espinosa menegaskan bahwa langkah penjualan aset adalah bagian dari strategi perusahaan untuk menutupi biaya restrukturisasi yang membengkak hingga 60 miliar yen ($415 juta) tahun ini.

“Kami berencana untuk menutupi biaya restrukturisasi melalui penjualan aset,” ujar Espinosa dalam sesi tanya jawab bersama para analis.

Peta Jalan Pemulihan: Re:Nissan

Baca Juga :   Aliansi Nissan-Mitsubishi Luncurkan Livina Versi Mungil

Rencana pemulihan yang dijuluki Re:Nissan bertujuan menghemat lebih dari $3 miliar dan mengarahkan perusahaan kembali ke jalur profitabilitas pada tahun fiskal 2026.

Salah satu fokusnya adalah menyederhanakan lini produk dan platform kendaraan dari 13 menjadi hanya tujuh, serta mengurangi kompleksitas komponen hingga 70%.

Perusahaan juga telah menghentikan sejumlah proyek kendaraan baru demi efisiensi.

Dua dari pabrik yang ditutup berada di Jepang, diduga termasuk Oppama dan Shonan, meski fasilitas Tochigi tetap dipertahankan karena pentingnya jalur pengujian kendaraan di lokasi tersebut.

Simbol dan Realitas di Balik Penjualan Kantor Pusat

Baca Juga :   Model Hybrid Suzuki Berkontribusi 44 Persen dari Total Penjualan Passenger Car

Kantor pusat Nissan yang dibangun pada 2009 di Yokohama bukan hanya pusat operasional, tetapi juga simbol kembalinya Nissan dari Ginza, Tokyo, ke akar industrinya di wilayah Kanagawa. Jika penjualan benar-benar terjadi, langkah ini menandai babak baru dalam sejarah perusahaan.

Meski belum ada keputusan final, Nissan menyatakan bahwa mereka terbuka terhadap berbagai opsi untuk memperbaiki kinerja.

“Kami mempertimbangkan semua kemungkinan untuk memulihkan kinerja bisnis, tetapi belum ada hal spesifik yang dapat dibagikan saat ini,” kata perwakilan Nissan kepada Autoblog.