BISNISASIA.CO.ID, TIONGKOK – Produsen BEV asal China, Nio, telah mencapai tonggak pengiriman 600.000 unit mobil di China.
Butuh waktu 75 bulan bagi Nio untuk mencapai target ini. Namun, mereka berhasil mengirimkan 100.000 unit mobil dalam lima bulan terakhir, dengan rata-rata volume penjualan ritel lebih dari 20.000 unit per bulan.
Nio adalah perusahaan rintisan mobil listrik asal China yang didirikan pada tahun 2016.
Pada tahun 2018, Nio meluncurkan BEV pertamanya, Nio ES8, sebuah SUV ukuran penuh.
Enam tahun kemudian, lini model Nio telah berkembang menjadi delapan model, termasuk crossover, fastback SUV, sedan, dan bahkan wagon.
Nio juga mengakuisisi pabrik F1 dan F2 dari mantan produsen kontraknya, JAC. Hal ini membantu merek NEV tersebut meningkatkan penjualannya di China.
Pada 11 Oktober, Nio mengumumkan bahwa mereka berhasil mengirimkan mobil produksi ke-600.000 kepada pemiliknya di Nanxiang, Shanghai.
Mobil tersebut adalah generasi kedua dari Nio ES8, mobil pertama yang diluncurkan Nio pada tahun 2018.
Pemiliknya yang berbahagia adalah Sun Wei, seorang karyawan di perusahaan logistik SF Express. Dia menekankan bahwa Nio ES8 adalah mobil listrik pertamanya.
Dia memilihnya karena fitur penukaran baterai. Nio memiliki 2.563 stasiun penukaran baterai (dikenal juga sebagai power swap stations, PSS) di seluruh China hingga saat ini.
Sebanyak 860 di antaranya terletak di jalan tol. Ini merupakan jaringan PSS terbesar di China.
Nio mulai menjual mobil pada Juni 2018, mengirimkan seratus unit pada bulan pertama.
Pada Mei 2024, pengiriman Nio mencapai 500.000 unit. Dengan demikian, butuh waktu kurang dari lima bulan penuh bagi produsen mobil tersebut untuk mencapai tonggak pengiriman 600.000 unit.
Nio ES8 adalah SUV ukuran penuh dengan dimensi 5099/1989/1750 mm dan wheelbase 3070 mm.
Di dalamnya, terdapat enam kursi dengan tata letak 2 + 2 + 2.
Generasi kedua ES8 menawarkan penggerak 4WD dengan dua motor dan output daya puncak 480 kW (643 hp).
Terdapat tiga opsi baterai: 75 kWh untuk jarak 465 km, 100 kWh untuk jarak 605 km, dan 150 kWh untuk jarak 900 km.
Kisaran harganya adalah 498.000 – 598.000 yuan atau Rp1 miliar hingga Rp1,3 miliar.