Scroll untuk baca artikel
Finansial

Menparekraf: Platform FIFTY Buka Peluang Akses Pembiayaan Teknologi Finansial bagi Pelaku Parekraf

138
×

Menparekraf: Platform FIFTY Buka Peluang Akses Pembiayaan Teknologi Finansial bagi Pelaku Parekraf

Sebarkan artikel ini
Menprekraf Sandiaga Uno menyampaikan sambutannya pada saat peluncuran FIFTY yaitu sebuah platform akses pembiayaan berbasis teknologi finansial di Swiss-bellin Hotel, Bogor, Selasa (7/5/2024). (Foto: dok. Kemenparekraf)

BISNISASIA.CO.ID, BOGOR – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperkenalkan FIFTY (Fintech Financing for Tourism and Creative Economy), sebuah platform akses pembiayaan berbasis teknologi finansial yang ditujukan untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama UMKM.

Menparekraf Sandiaga, saat peluncuran FIFTY di Bogor pada Selasa (7/5/2024), menjelaskan bahwa FIFTY merupakan sebuah platform yang membantu para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan pembiayaan dengan lebih mudah melalui pelatihan dan pendampingan yang terstruktur.

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki hubungan erat dengan UMKM, di mana sekitar 70 persen dari pelaku usaha di sektor ini adalah UMKM. Namun, masalah permodalan masih menjadi kendala utama bagi perkembangan UMKM, dengan hanya sekitar 16 persen yang mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga perbankan.

Baca Juga :   HUT ke-63, Bank DKI Diharapkan Tetap Tumbuh Bersama Kota Jakarta

“Meskipun kontribusi UMKM sangat besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta ekonomi nasional secara keseluruhan, akses terhadap pembiayaan masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif seperti FIFTY untuk membantu para pelaku usaha,” jelas Sandiaga.

FIFTY dirancang sebagai platform yang mempertemukan para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan penyedia layanan teknologi finansial, termasuk P2P Lending dan Securities/Equity Crowdfunding yang telah diizinkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menparekraf Sandiaga juga menyoroti isu-isu yang membatasi industri perbankan dalam memberikan akses pembiayaan yang cukup luas. Ia menekankan perlunya solusi inovatif dari perusahaan teknologi finansial untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Baca Juga :   Menparekraf Sandiaga Resmikan "Djakarta Ramadan Fair 2024" dengan Beragam Kuliner Khas Ramadan

Selain membuka peluang akses pembiayaan, Sandiaga juga menekankan pentingnya penyedia layanan fintech untuk memprioritaskan keamanan informasi dan pembayaran dalam layanannya.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan bahwa FIFTY berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,3 triliun pada tahun 2022 hingga 2023. Harapannya, jumlah tersebut dapat terus meningkat pada tahun ini.

Melalui FIFTY, diharapkan para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan teknologi finansial, baik melalui P2P Lending maupun Securities/Equity Crowdfunding yang telah berizin OJK. Pelatihan, pendampingan, dan proses business matching akan diadakan pada Agustus 2024.

Baca Juga :   Allianz Syariah Luncurkan AlliSya LegacyMax, Solusi Mudah Generasi Muda Siapkan Warisan Sejak Dini

“Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang berminat untuk mengakses pembiayaan alternatif melalui teknologi finansial dapat mendaftar melalui situs web FIFTY. Kami akan memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka agar dapat berkembang dengan lebih baik,” ujar Hayun.

PJ. Wali Kota Bogor, Hery Antasari, memberikan apresiasi terhadap berbagai program yang telah dijalankan oleh Kemenparekraf/Baparekraf di Kota Bogor, termasuk penyediaan akses pembiayaan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Sektor pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif telah menjadi tulang punggung ekonomi Kota Bogor, menyumbang sepertiga dari Pendapatan Asli Daerah kami pada tahun 2023. Kami sangat mendukung berbagai upaya pengembangan yang dilakukan, terutama di Kota Bogor,” ujar Hery. (saf)