Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Mazda EZ-60 SUV Tembus 33.000 Pemesanan di China, Siap Ekspor ke Eropa dengan Nama CX-6e

2
×

Mazda EZ-60 SUV Tembus 33.000 Pemesanan di China, Siap Ekspor ke Eropa dengan Nama CX-6e

Sebarkan artikel ini
Mazda EZ-60 electric SUV

BISNISASIA.CO.ID, TIONGKOK – Mazda mengumumkan bahwa jumlah pemesanan untuk SUV listrik menengah Mazda EZ-60 telah melampaui 33.000 unit per 11 Juli, sejak sesi pra-penjualan dibuka pada ajang Shanghai Auto Show 2025 pada 23 April lalu. Peluncuran resmi model ini di pasar dijadwalkan pada September 2025.

Informasi tersebut disampaikan pada hari pembukaan Changchun International Auto Show 2025, yang juga menjadi debut perdana EZ-60 di wilayah timur laut China.

SUV listrik ini hadir dengan peningkatan aerodinamika, termasuk sistem aliran udara “9-channel airflow system” yang menurut Changan Mazda mampu mengurangi hambatan angin sebesar 60,8 count, memberikan tambahan estimasi jarak tempuh hingga 41 kilometer.

Desain ini juga menurunkan kebisingan kabin akibat angin, meningkatkan kejernihan pengenalan suara hingga 8%, serta menghasilkan gaya tekan ke bawah (downforce) sebesar 705 newton di kecepatan jalan tol untuk kestabilan berkendara yang lebih baik.

Baca Juga :   Mazda EZ-60, SUV Listrik Canggih Siap Mejeng di Dealer Tiongkok

Desain eksterior EZ-60 tetap mempertahankan bahasa desain khas Mazda “Kodo”, namun dengan sentuhan futuristik khas kendaraan listrik seperti gril depan tertutup dan siluet bodi yang ramping. Gagang pintu rata (flush) turut mendukung tampilan aerodinamis mobil ini.

Di dalam kabin, EZ-60 dilengkapi chip kokpit pintar otomotif 4nm yang diklaim memiliki performa pemrosesan 25–40% lebih tinggi dibanding chip 7nm terdahulu dengan konsumsi daya yang sama. Chip ini mendukung sistem infotainment dan antarmuka pengemudi canggih milik SUV ini.

Salah satu fitur unggulan interior adalah head-up display 3D 100 inci tanpa kacamata, yang menggunakan teknologi pelacakan mata dan pencitraan binokular untuk menampilkan navigasi langsung di bidang pandang pengemudi, serta berfungsi sebagai layar 3D saat kendaraan diparkir.

Baca Juga :   Kronologi Kecelakaan Xiaomi SU7 Menewaskan 3 Mahasiswi di Tiongkok

Fitur lain termasuk layar panoramik 5K 26,45 inci, kaca spion digital elektronik, dan kaca spion tengah berbasis streaming digital.

Secara struktural, EZ-60 dibangun dengan rangka horizontal 7 dan vertikal 5, menggunakan 86,5% baja berkekuatan tinggi, termasuk baja hot-stamped 2.000 MPa di area rawan tabrakan dan baja cold-rolled 1.470 MPa di balok atap. Mobil ini juga dilengkapi 9 airbag standar dengan cakupan keseluruhan seluas 26.500 cm².

Fitur keselamatan mencakup sistem bantuan berkendara level L2 dengan lebih dari 30 fungsi yang mencakup 200+ skenario penggunaan nyata, serta sistem pengereman darurat otomatis (AEB) yang mendukung pengereman hingga kecepatan 80 km/jam.

Untuk sistem baterai, Mazda bekerja sama dengan CATL dan vendor terkemuka lainnya, membekali EZ-60 dengan sistem perlindungan 8 lapis, dan telah memenuhi standar keselamatan baterai EV China yang akan diberlakukan pada tahun 2026.

Baca Juga :   Xiaomi YU7 SUV Siap Meluncur dengan Atap Panoramik Variabel dan Perlindungan Surya Canggih

Kampanye pra-penjualan EZ-60 dijalankan dengan skema deposit ¥10 yuan (sekitar Rp22 ribu / USD 1,40), yang memberikan akumulasi kredit harian untuk dikurangkan dari harga akhir mobil. Skema ini tidak mengikat dan dapat dikembalikan sepenuhnya, dirancang untuk mendorong keterlibatan awal tanpa kewajiban pembelian langsung.

Mazda juga telah memulai ekspor mobil listrik buatan China ke Eropa, diawali dengan model Mazda 6e (dikenal di China sebagai EZ-6) yang mengirimkan 600 unit ke Belgia pada April 2025. Penjualan di Eropa dimulai pada September 2025.

Mazda EZ-60 juga akan diekspor ke Eropa dengan nama Mazda CX-6e, menyusul peluncurannya di pasar China. Kedua model ini diproduksi oleh usaha patungan Changan Mazda. (CarNewsChina)