BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, OSC, menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) yang dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.
“Kami sepenuhnya mendukung rencana LP3KN menyelenggarakan Munas sebagai bentuk konsolidasi dengan LP3KD di seluruh Indonesia,” ungkap Mgr. Anton saat menerima audiensi pengurus LP3KN di Gedung KWI, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Uskup Bandung itu juga mendorong LP3KN untuk segera berkoordinasi dengan para Vikaris Jenderal (Vikjen) di setiap keuskupan guna memperkuat sinergi antara LP3KN dan LP3KD, serta mendukung upaya pelestarian budaya lokal melalui kegiatan Pesparani.
Ketua Umum LP3KN, Muliawan Margadana, melaporkan bahwa Munas LP3KN akan digelar pada 9–12 Mei 2025 di Jakarta dan dijadwalkan dibuka oleh Menteri Agama RI. Forum strategis ini akan dihadiri lebih dari 250 peserta dari berbagai LP3KD, keuskupan, dan Pembimas Katolik se-Indonesia, serta menjadi momentum evaluasi dan penyusunan arah kebijakan LP3KN ke depan.
Muliawan juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara LP3KN dan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kemenag RI, serta memperkuat sinergi dengan LP3KD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Kami menyadari bahwa sinkronisasi program dan kegiatan masih menjadi tantangan, namun kami terus mendorong dialog lintas tingkatan, termasuk dengan pemda dan lembaga budaya lintas agama,” jelasnya.
Mgr. Anton berharap Munas mendatang juga bisa menjadi momen penting dalam menyusun rencana penyelenggaraan Pesparani Nasional 2026 secara matang, termasuk koordinasi lokasi, dukungan pemerintah daerah, serta otoritas Gereja yang akan dibahas lebih lanjut dalam sidang para uskup pada September 2025.
“Munas ini kami harapkan dapat menjadi ajang pembinaan iman yang inklusif dan berkualitas, sekaligus menjadi jembatan kerukunan antarumat,” tegas Mgr. Anton.
Ia juga mengingatkan pentingnya penguatan kelembagaan melalui Statuta LP3KN sebagai landasan hukum dan arah pelayanan organisasi, demi menjadikan LP3KN lembaga profesional dan terpercaya di lingkungan Gereja Katolik Indonesia.
Mgr. Anton menutup pertemuan dengan apresiasi kepada pengurus LP3KN atas dedikasi dan kerja kerasnya selama ini, dan berharap LP3KN terus menjadi motor penggerak dalam mempererat persaudaraan dan membangun umat Katolik yang inklusif dan penuh semangat kebangsaan.