BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Bank DBS Indonesia mengumumkan hasil survei global yang bekerja sama dengan Financial Times Longitude, menggarisbawahi peran strategis departemen keuangan dan treasury dalam menentukan lintasan bisnis global jangka panjang. Saran mereka menjadi kunci dengan munculnya peluang perdagangan dan penciptaan nilai baru akibat teknologi digital, permintaan meningkat untuk model bisnis berkelanjutan, dan pergeseran kekuatan ekonomi di negara-negara berkembang pada era globalisasi.
Laporan “Pivotal: How treasury and finance enable a new era of globalization” yang mensurvei 570 eksekutif dari 15 pasar di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara, mengungkapkan bahwa prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan adalah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83 persen), serta meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan (77 persen).
Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah dan pertumbuhan stabil di sektor logam, pertambangan, dan manufaktur, telah mendukung permintaan industri kendaraan listrik (EV). Investasi infrastruktur yang gencar dilakukan meningkatkan kepercayaan investor terhadap negara ini.
Kunardy Lie, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Seiring dengan semakin pentingnya upaya keberlanjutan, seperti mengamankan pembiayaan untuk inisiatif dekarbonisasi yang meluas, kami percaya bahwa peningkatan kepercayaan investor yang signifikan terhadap Indonesia menggarisbawahi fundamental ekonomi yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya regional kami untuk mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan mendorong integrasi ekonomi yang lebih besar di kawasan ini.”
Para eksekutif di Indonesia juga melihat diversifikasi bisnis sebagai tujuan utama, dengan banyak dari mereka yang berfokus pada membangun pertumbuhan bisnis di Asia dan mendapatkan keahlian serta talenta baru–73 persen menyebutkan hal tersebut sebagai prioritas.
Namun, bisnis di Indonesia menghadapi berbagai hambatan, dengan akses terhadap modal dan pembiayaan serta ketidakpastian geopolitik sebagai yang teratas dalam daftar, diikuti oleh penurunan dan volatilitas ekonomi. Karena banyak bisnis di negara ini memiliki cadangan yang cukup besar untuk mendanai ekspansi dan tujuan digitalisasi mereka, tantangan ini mungkin muncul terutama di negara-negara lain di Asia di mana afiliasi lokal mereka ingin memperluas operasi.
Menanggapi kebutuhan untuk mendorong prioritas strategis dan memfasilitasi strategi diversifikasi, para eksekutif mengindikasikan bahwa strategi korporasi merupakan upaya strategis yang paling mungkin dilakukan oleh tim treasury dan keuangan Indonesia (87 persen), diikuti oleh pengadaan dan rantai pasokan (83 persen). Namun demikian, dibandingkan dengan rata-rata global, eksekutif di Indonesia relatif lebih sedikit menyatakan bahwa treasury dan keuangan terlibat dalam keberlanjutan dan dekarbonisasi (60 persen berbanding 71 persen) serta manajemen risiko (63 persen berbanding 71 persen).
Langkah selanjutnya bagi tim treasury dan keuangan di Indonesia? Hampir enam dari sepuluh (57 persen) perusahaan di Indonesia percaya bahwa tim treasury dan keuangan menjadi sangat penting bagi kesuksesan mereka di era globalisasi. Perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan bahwa departemen treasury dan keuangan mereka unggul dalam penyelarasan strategi dengan organisasi yang lebih besar (70 persen), serta mendapatkan pembiayaan yang menguntungkan untuk proyek-proyek diversifikasi (67 persen).
Bank DBS Indonesia terus menyediakan solusi terintegrasi yang menggabungkan teknologi dan proses perbankan untuk menciptakan sistem yang terhubung secara mulus ke dalam operasional nasabah. Mengimplementasikan produk dan layanan melalui kanal-kanal terintegrasi DBS RAPID atau Real Time Application Programming Interface (API) memungkinkan nasabah terhubung melalui teknologi API terbaru untuk transaksi real-time.
Kemampuan Bank DBS Indonesia dalam memproses pembayaran besar melalui API (DBS RAPID) dan host-to-host (IDEAL Connect) memungkinkan bisnis memproses berbagai jenis pembayaran. DBS IDEAL dapat diakses melalui situs web dan aplikasi seluler untuk menyediakan rangkaian lengkap manajemen kas, rantai pasokan, dan pembiayaan perdagangan. Solusi likuiditas yang kompetitif dan komprehensif memungkinkan nasabah korporasi memaksimalkan imbal hasil dengan transparansi dan fleksibilitas dalam mengakses dan memonitor dana mereka.
Dandy Indra Wardhana Pandi, Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia, menambahkan, “Solusi teknologi ini tidak hanya merampingkan operasional keuangan, tetapi juga menjadi kunci kesuksesan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional serta meningkatkan kepuasan dan retensi nasabah. Sinergi antara seluruh unit bisnis memastikan operasional bank berjalan dengan efisien, sehingga memungkinkan bisnis mencapai tujuan dengan lebih efektif.”
Temuan ini memberikan pemahaman mendalam tentang peran treasury dan keuangan yang terus berkembang di tengah era globalisasi yang baru. Perusahaan yang menerima perubahan ini dengan meningkatkan keterampilan, merangkul teknologi baru, dan menanamkan budaya yang tepat untuk memungkinkan tim beradaptasi dengan tanggung jawab baru akan membuka peluang baru di pasar global yang dinamis. (saf)