BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang meninjau kesiapan infrastruktur transportasi, khususnya angkutan laut, untuk memastikan bahwa segala fasilitas dan layanan telah siap menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat selama arus mudik Lebaran 2024.
Pemeriksaan ini terfokus pada kesiapan armada yang tersedia serta rencana penanganan Angkutan Lebaran 2024 di wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Bali. Hal ini dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Capt. Antoni Arif Priadi pada Minggu (31/3/2024) di Pelabuhan Kalianget, Jawa Timur, menjelang arus mudik Lebaran 2024.
Pelabuhan Kalianget menjadi salah satu pelabuhan di Jawa Timur yang diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang kapal laut selama masa mudik Lebaran. Hal serupa juga diprediksi terjadi di beberapa pelabuhan lain di Indonesia, seperti di Belawan dan Batam.
Dalam kunjungannya, Capt. Antoni memberikan arahan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di Provinsi Jawa Timur, termasuk KSOP Utama Tanjung Perak, KSOP Kelas IV Kalianget, Kantor UPP Kelas III Sapudi. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Bupati Sumenep beserta Forkopimda Kabupaten Sumenep, serta PT Pelindo Cabang Sumenep.
“Potensi lonjakan arus mudik masyarakat di Jawa Timur ini cukup tinggi, oleh karena itu kami terus berkoordinasi dengan operator transportasi di sini, untuk memastikan persiapan yang matang guna memastikan arus mudik dan balik berjalan dengan lancar serta memberikan kesan positif pada masyarakat,” ujar Capt. Antoni pada Senin (1/4/2024).
Selama kunjungan tersebut, ia juga memeriksa kesiapan KMP. Munggiyango Hulalo yang dimiliki oleh PT ASDP dengan rute ke Pelabuhan Jangkar.
“Keamanan pelayaran merupakan prioritas utama bagi kami. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya untuk menghadapi lonjakan penumpang dan peningkatan aktivitas kapal laut, termasuk inspeksi keselamatan atau ramp check, serta optimalisasi operasional kapal,” paparnya.
Capt. Antoni juga telah meminta operator pelayaran untuk memperhitungkan daerah-daerah yang berpotensi padat dengan penumpang, dengan merencanakan rute kapal ke daerah-daerah yang penumpangnya berat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko muatan berlebihan yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran.
Dengan tingginya minat masyarakat untuk mudik tahun ini, ia menekankan pentingnya sosialisasi yang intensif dari Unit Pelaksana Teknis terkait ketersediaan tiket mudik gratis.
“Masyarakat perlu mengetahui prosedur yang benar agar terhindar dari calo tiket yang sering memanfaatkan momen arus mudik ini,” tegasnya.
Hasil survei dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menunjukkan bahwa diperkirakan akan terjadi lonjakan pemudik pada tahun 2024. Jika pada tahun 2023 tercatat 123,8 juta Warga Negara Indonesia melakukan mudik, maka pada tahun 2024 diperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi 193,6 juta pemudik, atau naik sekitar 55 persen.
Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 8 April 2024 dengan estimasi 26,6 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik. Sedangkan arus balik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 14 April 2024 dengan 41 juta pergerakan masyarakat kembali dari kampung halaman. (saf/infopublik.id)