Scroll untuk baca artikel
Finansial

JTPE Sukses Catatkan Kenaikan Laba 12% Sepanjang 2024, Jadi Rp253,7 Miliar

39
×

JTPE Sukses Catatkan Kenaikan Laba 12% Sepanjang 2024, Jadi Rp253,7 Miliar

Sebarkan artikel ini
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) emiten yang bergerak di bidang penyedia produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, berhasil meraih kenaikan laba bersih pada tahun 2024 sebesar 12% YoY atau Rp 253,7 miliar

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA –  PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE:IJ), Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi mulai dari identitas, pembayaran, perlindungan merek, serta percetakan komersial, sukses membukukan laba konsolidasi Rp253,668 miliar, atau kenaikan laba sebesar 12% YoY sepanjang tahun 2024.

Pencapaian ini tercatat dalam laporan keuangan Perusahaan untuk tahun 2024.

Dari sisi penjualan, Perusahaan membukukan Rp2,11 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini bukan disebabkan oleh turunnya volume penjualan, melainkan karena penurunan harga jual seiring dengan normalisasi harga bahan baku utama, seperti chip.

Meskipun terjadi penurunan penjualan, JTPE tetap berhasil mencatat pertumbuhan laba dua digit.

Hal ini didorong oleh langkah efisiensi yang diterapkan secara konsisten di seluruh lini bisnis, termasuk optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja dan lindung nilai valuta asing, serta strategi penjualan yang berfokus pada produk-produk dengan margin tinggi, yang turut memperkuat kinerja laba secara keseluruhan.

Baca Juga :   AdaKami Menutup 2024 dengan Inovasi dan Dampak Nyata bagi Ekonomi Nasional

Penyumbang utama terhadap angka penjualan Perusahaan datang dari segmen sekuritas, dengan kontribusi sebesar Rp1,88 triliun sepanjang 2024.

Hal ini lumrah karena segmen sekuritas meliputi produk kartu identitas dan kartu pembayaran yang merupakan bukti penting di setiap elemen masyarakat.

JTPE melayani seluruh rangkaian produk identitas seperti kartu identitas (KTP), paspor, dan sebagainya sampai paspor yang diproduksi dengan teknologi canggih dengan fitur keamanan tinggi.

Sementara untuk kartu pembayaran, berkat pesatnya perkembangan industri keuangan dan perbankan, penggunaan kartu pembayaran juga meningkat.

JTPE menyediakan solusi dokumen keamanan tinggi seperti cek, kartu, bank, termasuk OTP dan kartu biometrik.

Baca Juga :   Akselerasi Pertumbuhan Bisnis Dorong Kinerja BNI di Semester I 2024

JTPE juga melayani perlindungan merek agar terhindar dari penipuan dan pemalsuan dengan menyediakan layanan hologram; kemasan, voucher, kupon dengan fitur keamanan; materai pajak; dan label.

Selain itu, untuk memperluas segmen bisnis, Perusahaan juga melayani percetakan komersial sesuai dengan kebutuhan pelanggan seperti kartu hadiah (gift card), kupon pelanggan, kalender, dan lainnya.

Segmen non sekuritas ini memberikan penjualan hingga Rp234,88 miliar di tahun 2024

“Keberhasilan kebijakan efisiensi Perusahaan serta kuatnya permintaan atas solusi percetakan baik untuk produk sekuriti dan komersial memungkinkan kami untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja.” ujar Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei.

Di pasar domestik, JTPE mencatatkan total penjualan sebesar Rp1,73 triliun. Selain melayani pasar domestik, JTPE juga melakukan ekspor produk komponen paspor ke berbagai negara di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Baca Juga :   Stanly Raih Pendanaan Pra-Seri A Sebesar 8 Juta Dolar

Di pasar ekspor, pada tahun 2024 JTPE berhasil membukukan penjualan Rp382,43 miliar.

Dengan layanan yang Perusahaan miliki dan kebutuhan dari masyarakat yang akan terus berkembang untuk produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti, JTPE optimis pada tahun ini masih akan memiliki prospek positif.

Oleh karenanya, Perusahaan akan terus melanjutkan kinerja yang impresif dan menargetkan pertumbuhan kinerja hingga double digit tahun ini.

Sebagai informasi, Perusahaan memiliki arus kas bebas (free cashflow) hingga Rp251,6 miliar di akhir tahun 2024.

Oleh karena itu manajemen berencana mengusulkan dalam RUPS tahunan rasio pembagian dividen (Dividen Payout Ratio/DPR) sebesar 50-70%.