Scroll untuk baca artikel
Finansial

Inovasi dan Kepatuhan: AdaKami Jaga Keamanan Data Pengguna di Era Digital

33
×

Inovasi dan Kepatuhan: AdaKami Jaga Keamanan Data Pengguna di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Perlindungan Data Pengguna

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Di era digital yang semakin maju, keamanan data pribadi menjadi isu krusial yang tidak boleh diabaikan. Aktivitas online yang membutuhkan data sensitif seperti foto diri, KTP, NIK, dan alamat rumah semakin meningkat, terutama dalam proses pendaftaran akun atau aplikasi digital. Namun, di balik kemudahan tersebut, risiko kebocoran atau penyalahgunaan data oleh pihak tidak bertanggung jawab juga semakin mengintai.

Menurut Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), sepanjang 2022-2023, Indonesia mencatat 113 kasus kebocoran data pribadi, dengan 143 juta akun terdampak pada 2023. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kebocoran data terbanyak ke-13 di dunia. Fenomena ini menjadi perhatian serius, terutama bagi industri fintech lending yang bergantung pada kepercayaan publik dalam mengelola data sensitif pengguna.

Di tengah pertumbuhan pesat pengguna pinjaman daring (pindar) yang mencapai 8,8 juta orang pada 2024, kasus pencurian identitas untuk pengajuan pinjaman ilegal masih marak terjadi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi industri fintech lending, yang tengah berupaya mendorong inklusi keuangan bagi 132 juta masyarakat underserved dan underbanked—kelompok yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional.

Baca Juga :   AdaKami Menutup 2024 dengan Inovasi dan Dampak Nyata bagi Ekonomi Nasional

Komitmen AdaKami dalam Perlindungan Data

Sebagai platform fintech lending terdepan, AdaKami menyadari betapa pentingnya menjaga keamanan dan kerahasiaan data pengguna. “Kami percaya bahwa perlindungan data pribadi bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga kunci dalam membangun kepercayaan konsumen,” ujar Karissa Sjawaldy, Chief of Public Affairs AdaKami.

Sejak berdiri pada 2018, AdaKami telah mengakumulasi 7,44 juta pengguna. Untuk memastikan keamanan data mereka, AdaKami menerapkan sejumlah langkah strategis dan teknologi canggih, di antaranya:

  1. Enkripsi Secure Socket Layer (SSL): Teknologi ini memastikan data yang dikirimkan melalui platform AdaKami tetap aman dan terlindungi dari akses tidak sah.
  2. Electronic-Know Your Customer (e-KYC): Proses verifikasi pengguna yang lebih aman dan efisien dengan dukungan deteksi penipuan berbasis Artificial Intelligence (AI).
  3. Kolaborasi dengan Dukcapil dan Privy: AdaKami bekerja sama dengan Dukcapil untuk verifikasi identitas dan Privy untuk tanda tangan digital, memastikan proses yang akurat dan aman.
Baca Juga :   Ajaib Kripto: Bitcoin Naik Jadi 70.000 Dolar AS di Awal Juni 2024

Kepatuhan terhadap Regulasi

AdaKami juga berkomitmen untuk mematuhi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Regulasi ini mengharuskan setiap entitas, termasuk platform fintech lending, untuk mengelola data pengguna secara sah, spesifik, dan transparan. Data pribadi pengguna tidak boleh digunakan tanpa persetujuan eksplisit dari pemiliknya.

“Kami menjunjung tinggi transparansi dalam pengelolaan data. Seluruh data hanya digunakan sesuai dengan izin yang diberikan konsumen dan regulasi yang berlaku,” tegas Karissa. Persetujuan ini diberikan saat pengguna menandatangani perjanjian layanan, yang menjadi dasar hukum bagi AdaKami dalam memproses data pribadi secara bertanggung jawab.

Baca Juga :   4 Bulan Pasca Dividen Interim, TRIS Kembali Bagikan Dividen

Membangun Budaya Kepatuhan dan Transparansi

Bagi AdaKami, keamanan data bukan hanya tentang penggunaan teknologi canggih, tetapi juga tentang membangun budaya kepatuhan dan transparansi dalam setiap layanan. “Dengan langkah-langkah yang kami terapkan, kami ingin memberikan rasa aman bagi setiap pengguna dalam mengakses layanan fintech lending,” tambah Karissa.

Prospek Keamanan Data di Masa Depan

Di tengah tantangan kebocoran data yang semakin kompleks, AdaKami terus berinovasi untuk memperkuat sistem keamanannya. Kolaborasi dengan pihak berwenang dan penyedia teknologi keamanan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan pengguna. Dengan demikian, AdaKami tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada perlindungan hak-hak konsumen.

“Keamanan data adalah fondasi dari setiap layanan fintech. Tanpa kepercayaan pengguna, upaya inklusi keuangan tidak akan berjalan optimal,” pungkas Karissa.