BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah arus cepat transformasi digital nasional, Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 resmi digelar pada 15–16 Mei di Jakarta.
Forum strategis ini merupakan inisiatif perdana hasil kolaborasi tiga asosiasi kunci di sektor digital: Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).
Mengusung tema “Kolaborasi Membangun Ekosistem Digital Indonesia”, IDF 2025 menjadi wadah sinergis yang mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah, industri, akademisi, hingga komunitas digital.
Di balik forum ini, tampak kepemimpinan strategis Muhammad Arif Angga, Ketua Umum APJII, yang menekankan pentingnya semangat gotong royong untuk membangun masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“IDF 2025 adalah ruang yang kita butuhkan bersama untuk menyatukan arah, menyelesaikan tantangan, dan memastikan ekosistem digital Indonesia tumbuh dengan fondasi yang kuat,” ujar Arif dalam sambutannya.
Ia menyoroti empat elemen krusial untuk masa depan digital Indonesia: akses internet merata, SDM yang siap digital, sistem keamanan siber yang kuat, dan regulasi yang adaptif. “Semua ini saling terhubung dan harus dikerjakan secara paralel jika kita ingin tumbuh cepat dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Arif juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan. “Transformasi digital tak bisa dijalankan sendiri-sendiri. Kita butuh sinergi nyata—dari infrastruktur, talenta, hingga kebijakan publik. IDF bisa menjadi titik temu untuk mewujudkan itu.”
IDF 2025: Momentum Ulang Tahun APJII ke-29
Forum ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT ke-29 APJII, yang telah hampir tiga dekade menjadi penggerak utama pertumbuhan infrastruktur internet di Indonesia—dari membangun konektivitas dasar hingga mempercepat adopsi teknologi digital secara nasional.
“Momentum ulang tahun ini bukan sekadar perayaan, tapi juga refleksi dan penguatan komitmen APJII dalam menjembatani kesenjangan digital. Visi kami adalah menciptakan internet yang aman, terjangkau, dan relevan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Arif.
Lima Pilar Transformasi Digital Nasional
IDF 2025 menjadi platform strategis dalam memperkuat lima pilar transformasi digital nasional: Penguatan infrastruktur internet; Cloud dan pusat data (data center); Ekosistem konten lokal; Harmonisasi regulasi digital dan pemberdayaan talenta digital
Forum ini diharapkan menjadi milestone penting dalam membangun kolaborasi yang lebih terstruktur dan produktif, selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
Di bawah kepemimpinan Muhammad Arif Angga, APJII terus memainkan peran sebagai jembatan strategis antara regulator, industri, dan masyarakat digital. Ia membawa pendekatan kolaboratif dan pragmatis dalam menghadapi dinamika industri, mendorong lahirnya solusi konkret dan inklusif demi Indonesia yang lebih terkoneksi dan berdaya saing global.