BISNSIASIA.CO.ID, TURKI – Di acara Global MBB Forum 2024 (MBBF 2024), GTI menggelar rekrutmen global Proyek Intelligent RAN, Ubiquitous AI untuk mempercepat pemberdayaan dua arah antara 5G-A dan AI sebagai bagian dari Program 5G-A×AI Development.
Topik konvergensi 5G-A dan AI juga dibahas bersama sejumlah operator telekomunikasi terkemuka dunia dan mitra-mitra industri, termasuk GSMA, China Mobile, Telefónica, AIS, HKT, Zain, Leju Robot, dan Huawei. Dengan mengeksplorasi berbagai teknologi inovatif, aplikasi, dan peluang kerja sama, pihak-pihak tersebut ingin mewujudkan peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.
Melanjutkan Program 5G-A×AI Development, Proyek Intelligent RAN, Ubiquitous AI yang diadakan GTI memiliki dua tujuan. Pertama, memadukan jaringan 5G-A dan AI guna memfasilitasi O&M pintar, mengoptimalisasi jaringan, menghemat energi, dan memonetisasi pengalaman jaringan.
Maka, perpaduan tersebut akan membantu operator global meningkatkan produktivitas jaringan. Kedua, mempercepat perkembangan industri AI seluler dengan mengintegrasikan AI ke dalam berbagai industri, meningkatkan kapasitas jaringan demi meningkatkan dukungan layanan AI, serta menggencarkan inovasi tolok ukur industri dan studi kasus bervaluasi tinggi.
Sejak 5G digunakan secara komersial, sekitar 5,94 juta base station 5G telah dibangun di seluruh dunia, melayani 1,87 miliar pengguna 5G. Sebagai perkembangan dan peningkatan 5G, 5G-A juga telah memasuki fase penggunaan komersial, serta menciptakan nilai tambah baru bagi pengguna individu, keluarga, dan industri. Teknologi AI generatif kini telah berkembang pesat, serta semakin terintegrasi dengan 5G-A guna mendorong perkembangan aplikasi pintar dan interaksi multimoda. Agar perpaduan ini kian maksimal, GTI meluncurkan Program 5G-A×AI Development pada Mei tahun ini. Lewat program tersebut, GTI ingin mengeksplorasi aplikasi-aplikasi inovatif, menciptakan valuasi bisnis yang baru, serta mempercepat perkembangan industri AI seluler.
Sejak pertama kali digagas, program ini telah mendapat banyak dukungan. Awalnya, anggota Program 5G-A×AI Development terdiri atas sekitar 20 operator dan mitra di Asia, Amerika, dan Eropa. Anggota-anggota ini aktif terlibat dalam pekerjaan penting dan mendirikan laboratorium terbuka, serta membangun komunitas inovasi yang bersifat kolaboratif dan menjajaki studi kasus inovatif terkait integrasi 5G-A×AI.
Program ini telah berkembang dan mengelola empat laboratorium terbuka yang menyediakan fasilitas dasar, peralatan, skenario aplikasi industri, dan sarana-sarana lain untuk inovasi integrasi 5G-A×AI pada AI untuk RAN dan RAN untuk AI.
Guna membina komunitas inovasi yang terbuka dan kolaboratif, GTI dan GSMA Foundry meluncurkan gelombang pertama “Challenges” pada September tahun ini, melibatkan sejumlah target utama dalam integrasi 5G-A dan AI, serta menghadirkan berbagai peluang kerja sama baru.
Program ini mengeksplorasi studi kasus teknologi digital dan pintar yang bervaluasi tinggi dalam kehidupan sehari-hari, industri alat berat, energi, transportasi, dan pengelolaan perkotaan. Melanjutkan kisah-kisah sukses dalam integrasi 5G-A dan AI, program ini telah mengembangkan model bisnis yang dapat ditiru sebagai acuan untuk menciptakan valuasi dan monetisasi.
Berdiri pada 2011, GTI telah berkembang sebagai platform kerja sama internasional yang berpengaruh di sektor komunikasi seluler global. GTI kini memiliki 146 anggota dari operator telekomunikasi, serta 262 anggota dari mitra industri. Ke depan, GTI akan terus mempromosikan inovasi integrasi 5G-A dan AI dari sisi teknologi, bisnis, dan ekosistem.
Langkah ini akan mendukung transformasi teknologi digital dan pintar dalam ekonomi dan masyarakat, mewujudkan peluang pendapatan baru, serta mendorong pertumbuhan industri. (prnewsware)