BISNISASIA.CO.,ID, JAKARTA – Geely mengumumkan mobil balap bertenaga metanol pertama yang berhasil diuji dalam kondisi musim dingin.
Bersamaan dengan itu, Geely meluncurkan “Green Methanol Racing Plan”. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi metanol berkelanjutan dalam balap motor sekaligus mendorong transisi industri menuju energi terbarukan.
Dikutip CarNewsChina, mobil balap yang diuji dilengkapi dengan mesin metanol Aurobay-DHE20TDM yang dikembangkan sendiri oleh Geely.
Mesin ini sepenuhnya kompatibel dengan bahan bakar metanol M100 dan memenuhi standar emisi China National VI-B. Mesin ini memiliki efisiensi termal lebih dari 46%, rasio kompresi 15:1, dan performa daya yang lebih unggul dibandingkan mesin bensin konvensional.
Desainnya memastikan output torsi tinggi dalam berbagai skenario balap sekaligus secara signifikan mengurangi emisi hidrokarbon dan partikel.
Menurut Geely, mesin metanol ini tetap beroperasi dengan andal bahkan dalam kondisi dingin ekstrem dan mendukung pengisian bahan bakar cepat, menjadikannya pilihan praktis untuk ajang balap ketahanan.
Mobil ini akan menjalani pengujian lebih lanjut di sirkuit domestik akhir tahun ini.
Pada tahun 2026, Geely berencana memperkenalkan armada mobil balap bertenaga metanol dalam kategori energi baru seri “Geely Super Cup PRO”.
Ke depan, perusahaan juga berambisi untuk berpartisipasi atau menyelenggarakan proyek balap energi terbarukan lainnya sesuai tren balap yang terus berkembang.
Dedikasi Geely terhadap metanol sebagai bahan bakar terbarukan sejalan dengan pernyataan Ketua Li Shufu pada Forum Otomotif Wuzhen 2024.
Li menekankan bahwa kendaraan berbahan bakar terbarukan seperti metanol merupakan bagian dari kategori kendaraan energi baru.
Sejak 2005, Geely telah mengatasi tantangan teknologi mesin metanol, memungkinkan penerapan skala besar kendaraan metanol di kota-kota seperti Xi’an, Jincheng, dan Guiyang.
Keunggulan Metanol sebagai Bahan Bakar Terbarukan
Metanol menawarkan berbagai keuntungan:
- Pembakaran yang efisien
- Emisi polutan yang lebih rendah
- Mudah disimpan dan diangkut dalam bentuk cair
Metanol juga mendukung penyimpanan energi berlebih dari sumber angin dan surya, meningkatkan pemanfaatan energi berkelanjutan. Proyek Geely mencakup fasilitas produksi metanol hijau di Inner Mongolia dengan kapasitas tahunan 50.000 ton.
\Fasilitas ini dirancang untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung ekosistem energi terbarukan.
Selain itu, Geely mengeksplorasi aplikasi metanol pada kendaraan komersial dengan mengintegrasikan mesin metanol dengan drivetrain listrik. Sistem hibrida ini secara signifikan mengurangi emisi dibandingkan kendaraan diesel, memberikan solusi untuk jejak karbon transportasi di sektor logistik dan angkutan umum. (IT-Home/CarNewsChina)