Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

FIFA Didesak Akhiri Kemitraan dengan Coca-Cola, Ini Alasannya

4
×

FIFA Didesak Akhiri Kemitraan dengan Coca-Cola, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
Tekanan terhadap FIFA semakin meningkat seiring dengan menguatnya kampanye “Kick Big Soda Out” yang menuntut badan sepak bola dunia ini segera mengakhiri kemitraan lamanya dengan Coca-Cola

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Tekanan terhadap FIFA semakin meningkat seiring dengan menguatnya kampanye “Kick Big Soda Out” yang menuntut badan sepak bola dunia ini segera mengakhiri kemitraan lamanya dengan Coca-Cola.

Para pemimpin kesehatan global, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil menuding FIFA melakukan sportswashing—mencuci citra buruk minuman manis melalui olahraga—dengan terus mempromosikan merek yang terkait erat dengan berbagai penyakit tidak menular.

Menjelang gelaran FIFA Club World Cup 2025, kampanye ini menyoroti kontradiksi tajam antara komitmen FIFA terhadap kesehatan dan kehadiran Coca-Cola di setiap sisi pertandingan—mulai dari iklan di stadion hingga promosi digital.

Baca Juga :   adidas Luncurkan Bola Resmi Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, Dilengkapi Fitur AI

“FIFA menyatakan memperjuangkan kesehatan, tapi kemitraan jangka panjang dengan Coca-Cola menyampaikan pesan yang sebaliknya,” tegas Trish Cotter, Direktur Senior Vital Strategies.

Minuman manis yang mereka promosikan berkontribusi terhadap krisis obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung di seluruh dunia.

Dukungan Kampanye Terus Meluas

Kampanye Kick Big Soda Out pertama kali menarik perhatian luas saat Olimpiade Paris 2024, dengan lebih dari 255.000 penandatangan petisi dan 93 organisasi menyerukan Komite Olimpiade Internasional untuk memutus hubungan sponsor dengan Coca-Cola.

Baca Juga :   Huawei dan IUCN Luncurkan Program Tech4Nature yang Melestarikan Terumbu Karang di Kenya 

Namun demikian, laporan dari Vital Strategies mencatat bahwa 78% liputan media justru mengangkat citra positif Coca-Cola, menekankan kontribusi ekonomi dan nilai-nilai brand, sedangkan hanya 2% yang secara eksplisit menyoroti isu kesehatan atau praktik tidak etis.

“FIFA seharusnya melindungi integritas sepak bola, bukan menjadi alat promosi korporasi yang menyasar anak-anak dengan pesan yang menyesatkan,” ujar Dr. Simon Barquera, Presiden World Obesity Federation.

Risiko Global dan Anak-anak yang Jadi Sasaran

Menurut Vital Strategies, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, pemasaran minuman manis oleh Big Soda semakin agresif—menargetkan kelompok muda dan populasi rentan dengan strategi pemasaran digital yang canggih. Hal ini semakin memperparah krisis kesehatan global.

Baca Juga :   Rusia Mulai Produksi Tupolev-160, Salah Satu Pesawat Tempur Terkuat di Dunia

“Iklan Big Soda mendorong anak-anak mengambil keputusan yang tidak sehat,” tambah Carolina Piñeros dari Red PaPaz. “FIFA punya kesempatan penting untuk memilih jalur yang lebih etis dan berpihak pada generasi masa depan.”

Para pendukung kampanye kini bisa menyuarakan desakan mereka melalui laman resmi www.kickbigsodaout.org dan menyebarkan pesan kampanye dengan tagar #KickBigSodaOutofSport di media sosial.