MKI gelar Electricity Connect 2025 di JICC, Jakarta. Ajang strategis ini tawarkan peluang investasi besar dukung transisi energi hijau Indonesia.
BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menyelenggarakan Electricity Connect 2025 pada 19–21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
Acara ini diproyeksikan menjadi platform strategis untuk menarik investasi dan mempercepat transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal MKI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Arsyadany G. Akmalaputri, mengungkapkan bahwa Electricity Connect 2025 akan membuka peluang investasi besar di berbagai sektor energi terbarukan.
“Peluang tersebut mencakup investasi pada pembangkit energi terbarukan, sistem penyimpanan baterai (BESS), hingga smart grid sebagai bagian penting dari ekosistem ketenagalistrikan modern,” ujarnya.
MKI mencatat, dalam periode 2025–2034, terdapat potensi investasi untuk pembangunan 22 Gigawatt (GW) pembangkit EBT base load, 16 GW panas bumi, 24 GW tenaga surya dan angin, serta 27 GWh sistem penyimpanan energi baterai (BESS).
“Tahun lalu, Electricity Connect 2024 menjadi katalisator terjalinnya berbagai kemitraan strategis di sektor ketenagalistrikan. Tahun ini, kami optimis dapat melampaui capaian tersebut dengan menawarkan peluang investasi yang lebih terstruktur dan berkelanjutan,” tambah Arsyadany.
Sementara itu, Jason Li, President of Global Marketing & Solution Sales Huawei Electric Power Digitalization Business Unit, menegaskan dukungan Huawei terhadap transisi energi Indonesia.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor teknologi dan energi untuk mendorong transformasi digital melalui penerapan 5G, komputasi awan, dan kecerdasan buatan (AI) dalam industri tenaga listrik.
“Sebagai penyedia solusi TIK global, Huawei berkomitmen untuk terus memajukan teknologi digital dan elektronika daya sebagai pendorong utama transformasi energi menuju netralitas karbon. Kami gembira dapat berkontribusi dalam mempercepat lompatan Indonesia menuju energi terbarukan,” ujar Jason Li.
Dukungan serupa disampaikan oleh Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, yang menilai Electricity Connect sebagai momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Electricity Connect adalah titik temu vital bagi seluruh ekosistem energi. Kami akan menampilkan produk unggulan, inovasi, serta proyek-proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dikelola oleh PLN Nusantara Power dan anak perusahaannya,” jelas Ruly.
Ia juga mengajak seluruh investor, mitra strategis, dan akademisi untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami optimis Electricity Connect 2025 dapat mempertemukan para pemangku kepentingan global dan nasional yang memiliki visi yang sama untuk memajukan transisi energi Indonesia,” tegasnya.











