BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Wisata jalan kaki atau walking tour kini menjadi tren yang digandrungi, terutama oleh generasi muda. Aktivitas ini tidak hanya menawarkan pengalaman eksplorasi kawasan bersejarah, museum, dan galeri, tetapi juga menjadi pilihan wisata terjangkau yang mengedepankan gaya hidup sehat. Menangkap peluang ini, 1O1 Style Yogyakarta Malioboro bersama Kampung Wisata Purwokinanti meluncurkan program menarik bertajuk “Susur Kampung”.
Rute tur dimulai dari 1O1 Style Yogyakarta Malioboro dan berlanjut ke Makam Sosrobahu, arsitek Puro Pakualaman, Regol Puro Pakualaman, tempat latihan Jemparingan, Pasar Sentul, Lapas, hingga Pojok UMKM Purwokinanti, sebelum kembali ke hotel untuk menikmati sarapan.
Program ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk komunitas Kagama Pelaku Wisata dan Kagama Monggo Mlampah Mawon (KM3). Selain mendukung pelestarian budaya, walking tour ini juga bertujuan memperkenalkan destinasi heritage Pakualaman sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat.
Menurut Yayan Nugraha Wiranegara, Ketua Kampung Wisata Purwokinanti, inisiatif ini lahir sebagai upaya melestarikan budaya dan kawasan heritage. “Kami ingin memperkenalkan sejarah dan kearifan lokal Purwokinanti melalui pengalaman langsung yang unik dan edukatif,” ungkapnya.
Hotel Manager 1O1 Style Yogyakarta Malioboro, AR Atik Damarjati, menambahkan bahwa program ini selaras dengan visi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menciptakan pariwisata yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Walking tour tak hanya memperkenalkan budaya lokal tetapi juga mendukung kesehatan. Ini adalah era baru pariwisata yang mengintegrasikan budaya, komunitas, dan kebugaran,” ujarnya.
Ketua Kagama Pelaku Pariwisata, Ratih Lovina, turut mengapresiasi sinergi ini. “Kemajuan pariwisata terjadi saat para pelaku bekerja sama menciptakan inovasi. Susur Kampung adalah bukti nyata kolaborasi yang mendorong pengembangan kampung wisata di Yogyakarta,” katanya.
Sementara itu, Destina, Ketua Kagama Monggo Mlampah Mawon (KM3), melihat kegiatan ini sebagai cara unik untuk menikmati wisata. “Melalui berjalan kaki, kita dapat menjaga kesehatan sekaligus mengenal sejarah dan budaya lokal. Ini adalah pengalaman menyenangkan dan edukatif,” tuturnya.
Program “Susur Kampung” diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang inklusif, edukatif, dan berorientasi pada pelestarian budaya. Selain memperkaya wawasan wisatawan, program ini juga menciptakan pengalaman mendalam yang tak terlupakan.
Mari temukan keunikan heritage Pakualaman melalui perjalanan penuh makna bersama walking tour “Susur Kampung”! (srv)