Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Diabetes Mother of Diseases: Ancaman Serius Kesehatan dari Kepala hingga Kaki

2
×

Diabetes Mother of Diseases: Ancaman Serius Kesehatan dari Kepala hingga Kaki

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI DIABETES

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Diabetes kini menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di Indonesia. Penyakit ini tidak hanya berkaitan dengan kadar gula darah tinggi, tetapi juga menjadi akar dari berbagai penyakit kronis yang menyerang hampir seluruh organ tubuh. Karena sifatnya yang memicu banyak komplikasi berat, diabetes sering disebut sebagai “mother of diseases”, atau ibu dari segala penyakit.

Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Primaya Hospital PGI Cikini menegaskan pentingnya edukasi masyarakat, deteksi dini, serta perubahan gaya hidup sebagai kunci utama menekan laju peningkatan penderita diabetes di tanah air.

Lonjakan Kasus Diabetes di Dunia dan Indonesia

Secara global, diperkirakan 1 dari 8 orang dewasa akan hidup dengan diabetes pada 2050, setara dengan 853 juta penduduk dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus terbesar di Asia Tenggara. Saat ini lebih dari 20 juta warga Indonesia hidup dengan diabetes, dan angkanya diprediksi melonjak menjadi 28,6 juta pada 2045 jika pola hidup tidak membaik.

Baca Juga :   PERURI Luncurkan Padel Alley, Fasilitas Olahraga dan Kreativitas Baru di Jakarta Selatan

Ancaman juga muncul pada generasi muda. Tahun 2022 mencatat lebih dari 13.000 kasus diabetes tipe 1 pada anak dan remaja di bawah usia 20 tahun. Sementara data IDF 2025 menunjukkan 90% penderita diabetes merupakan tipe 2, yang erat kaitannya dengan pola hidup tinggi gula, rendah aktivitas fisik, dan stres.

Mengapa Diabetes Berbahaya?

“Diabetes bukan hanya soal gula tinggi, tetapi kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh. Inilah yang memicu komplikasi seperti stroke, kebutaan, penyakit jantung, gagal ginjal, hingga luka kaki diabetik yang berujung amputasi,” jelas dr. Deasy Natalia Adriana, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital PGI Cikini.

Baca Juga :   BTN Indonesia Fashion Week 2025 Sukses Digelar, BTN Kembangkan Sayap Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

Diabetes adalah penyakit metabolik yang muncul akibat resistensi insulin atau gangguan produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah dan merusak jaringan tubuh.

Tiga gejala klasik yang perlu diwaspadai dikenal sebagai 3P:

  • Poliuria (sering buang air kecil)
  • Polidipsi (sering haus)
  • Polifagi (sering lapar)

Meningkat di Usia Muda

dr. Deasy menuturkan bahwa gaya hidup modern menjadi salah satu faktor terbesar meningkatnya kasus diabetes tipe 2 pada generasi muda. “Saya pernah menangani pasien 27 tahun dengan diabetes tipe 2. Tanpa perubahan gaya hidup, risiko komplikasi berat di usia produktif sangat besar,” ujarnya.

Di usia muda, diabetes dapat muncul dalam berbagai tipe seperti DMT1, DMT2, hingga diabetes monogenik seperti MODY dan diabetes neonatal, yang dipicu kelainan gen tunggal.

Baca Juga :   Anytime Fitness Asia Luncurkan Kampanye 'Train For Your Life' untuk Dukung Kesehatan Seumur Hidup

Pentingnya Skrining dan Pengendalian

“Diabetes memang tidak bisa disembuhkan, tetapi sangat bisa dikontrol. Skrining dini memungkinkan deteksi gejala sebelum komplikasi muncul,” tambah dr. Deasy. Di Primaya Hospital, skrining dilakukan melalui pemeriksaan penyakit dalam, tes laboratorium, hingga edukasi pola hidup sehat sebagai upaya pengendalian jangka panjang.

Gaya hidup sehat menjadi pilar pencegahan, meliputi:

  • pola makan bergizi seimbang,
  • olahraga minimal 150 menit per minggu,
  • menjaga berat badan ideal,
  • tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol,
  • rutin memantau kadar gula darah.

“Menjaga kesehatan bukan hanya berobat saat sakit, tetapi komitmen menjalani hidup sehat setiap hari,” tutup dr. Deasy.