DeepSeek terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin AI global, dengan pendekatan sumber terbuka dan inovasi teknis yang agresif. R1-0528 bukan hanya simbol kemajuan teknologi Tiongkok, tetapi juga pertanda bahwa dominasi AI kini semakin terdistribusi, dengan munculnya pesaing serius dari luar AS.
BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan peluncuran model AI terbaru mereka, R1-0528, yang diklaim menyaingi performa model teratas dari OpenAI dan Google serta melampaui Qwen3 milik Alibaba dalam berbagai tolok ukur.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada 30 Mei, DeepSeek mengungkapkan bahwa R1-0528 merupakan peningkatan signifikan dari model R1 yang dirilis pada Januari lalu.
Model terbaru ini menunjukkan peningkatan tajam dalam penalaran logis, kemampuan menulis kreatif, dan pengkodean, sekaligus mengurangi tingkat halusinasi AI hingga 50 persen.
Tantang Dominasi AS di Bidang AI
Disitat dari SCMP, DeepSeek menyatakan bahwa R1-0528 setara dengan model O3 dari OpenAI dan Gemini 2.5-Pro dari Google, menjadikannya sebagai salah satu pesaing utama dalam kompetisi global AI generatif.
Perusahaan konsultan Artificial Analysis bahkan menempatkan DeepSeek di posisi nomor dua dalam peringkat global untuk laboratorium AI, hanya kalah dari OpenAI, dan mengungguli xAI, Meta, dan Anthropic.
Model ini juga mengungguli Qwen3 milik Alibaba, yang sebelumnya sempat menempati peringkat teratas dalam LiveBench, platform tolok ukur untuk model AI sumber terbuka.
Penguasaan kembali posisi ini menunjukkan persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan teknologi besar Tiongkok dalam memimpin pengembangan AI.
Integrasi Luas dan Adopsi Global
Peluncuran R1-0528 telah memicu adopsi cepat baik di dalam negeri maupun secara global. Raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, Baidu, dan ByteDance telah mengumumkan integrasi R1-0528 ke dalam layanan cloud mereka untuk pengembang dan klien korporat.
Sementara itu, di kancah internasional, startup infrastruktur AI seperti Fireworks AI dan Hyperbolics juga telah mengadopsi model ini.
Kinerja unggul ini sebagian besar disebabkan oleh pasca-pelatihan intensif yang dilakukan DeepSeek menggunakan 2.048 chip Nvidia, memungkinkan peningkatan signifikan dalam akurasi, efisiensi, dan keamanan model.
Efisiensi Melalui Distilasi
Selain merilis R1-0528, DeepSeek juga memperkenalkan versi ringan dari model tersebut: DeepSeek-R1-0528-Qwen3-8B, yang hanya memiliki sebagian kecil parameter dibandingkan Qwen3-235B dari Alibaba namun tetap menyamai performanya.
Ini menunjukkan potensi besar dari teknik distilasi, yaitu proses menyaring pengetahuan dari model besar ke model kecil yang lebih efisien namun tetap tangguh dalam performa.
DeepSeek menyebut eksperimen ini sebagai langkah penting dalam pengembangan AI yang lebih hemat sumber daya, sekaligus membuka peluang besar untuk riset akademik dan penerapan komersial di perangkat dengan daya komputasi terbatas.