Scroll untuk baca artikel
Teknologi

David Wang dari Huawei: UBB Canggih sebagai Basis All Intelligence

19
×

David Wang dari Huawei: UBB Canggih sebagai Basis All Intelligence

Sebarkan artikel ini
David Wang, Huawei's Executive Director of the Board and Chairman of the ICT Infrastructure Managing Board, delivering a keynote at UBBF 2024

BISNISASIA.CO.ID, TURKI – Di acara 10th Ultra-Broadband Forum (UBBF 2024), David Wang, Executive Director of the Board & Chairman, ICT Infrastructure Managing Board, Huawei, menyampaikan presentasi berjudul “UBB Advanced Paves the Way to All Intelligence” (UBB Canggih sebagai Basis All Intelligence). Ketika membuka acara, dia juga membagikan perspektif terkini tentang industri AI dan memaparkan strategi All Intelligence Huawei. Lalu, David Wang membahas arah baru pengembangan UBB dan AI yang bersifat sinergis agar industri mempercepat realisasi dunia pintar–inovasi teknologi dan inkubasi bisnis.

Revolusi Industri Keempat telah berkembang pesat berkat AI, dan AI kini menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Penggunaan AI secara komersial juga bertambah marak, bahkan berbagai aplikasi baru untuk penggunaan pribadi, peningkatan efisiensi perusahaan, dan rumah pintar (smart home) menjadi disrupsi di berbagai pasar. AI turut mendorong pemutakhiran jaringan komunikasi, baik dari sisi kapasitas, latensi, dan arsitektur.

Dalam pidatonya, Wang berkata: “Huawei selalu berinovasi dengan mengutamakan dua bidang: UBB for AI dan AI for UBB. Inovasi UBB for AI mengacu pada pita lebar yang sangat besar, latensi rendah dan deterministik, serta arsitektur jaringan.

Peningkatan kapabilitas jaringan yang tercapai ikut menopang pengembangan AI dengan mutu yang lebih tinggi agar operator telekomunikasi bisa mencapai pertumbuhan bisnis.

Di sisi lain, Huawei juga menjalankan inovasi AI for UBB. Kami menerapkan AI pada jaringan demi meningkatkan pengalaman jaringan, mempercepat penyediaan layanan, serta memperingkas O&M jaringan. Langkah ini membantu operator telekomunikasi membangun jaringan yang sangat otonom.”

Baca Juga :   Rektor Universitas Mercu Buana : Kolaborasi dan Keterlibatan Global Jadi Kunci Kesuksesan di Era Digital

Tahun lalu, Huawei melansir Strategi All Intelligence untuk “menghubungkan segala hal, menyusun model untuk seluruh aplikasi, serta melakukan komputasi untuk seluruh keputusan.” Huawei menawarkan infrastruktur teknologi digital dan pintar terbaik yang menyediakan komputasi, penyimpanan data, dan daya transmisi data untuk industri.

Huawei juga memanfaatkan Pangu Model dalam pembuatan model-model AI canggih untuk industri spesifik. Tujuannya, mendukung berbagai jenis model dan aplikasi, serta membantu klien di industri yang berbeda-beda agar menjalankan transformasi pintar.

Within the telecom industry, Huawei offers leading AI solutions, which must be supported by transmission power. As critical infrastructure, UBB networks provide this kind of power to help other industries go digital and intelligent more easily. To this end, Huawei advocates two development paths for UBB networks: “UBB for AI” and “AI for UBB”.

UBB for AI: pengembangan AI bermutu tinggi

UBB 5.5G memanfaatkan inovasi teknologi di berbagai jenjang jaringan guna memenuhi kebutuhan AI.

Untuk data center networks (DCNs), Huawei menawarkan arsitektur “Dragonfly+ Topology” dan teknologi DC-OXC terbaru yang membantu pembangunan pusat komputasi berskala besar.

Baca Juga :   POCO X6 Pro 5G dan Smartphone Performa Extreme Lainnya Tersedia di Tokopedia Festival Ramadan!

Untuk jaringan data center interconnect (DCI), Huawei menggunakan beberapa teknologi inovatif, seperti perangkat jaringan 800G IP + Optical, flexible IP service-flow level scheduling, serta lossless transmission yang menghasilkan efisiensi penggunaan daya komputasi pada berbagai pusat data.

Untuk jaringan data center access (DCA), perangkat jaringan Huawei OXC Mesh mampu mengurangi latensi jaringan secara drastis. Dengan teknologi Wi-Fi 7 dan 50G PON, Huawei OXC Mesh menyediakan akses 10 gigabita di setiap tempat sehingga AI dipakai secara masif oleh pengguna akhir. Di sisi lain, Huawei FTTR tengah digunakan untuk menciptakan “intelligent hubs” dan menyediakan berbagai aplikasi pintar di banyak rumah.

Solusi security gateway Huawei Xinghe dan hybrid ASON turut menjamin daya tahan pada jaringan terpadu untuk koneksi aplikasi AI.

Inovasi tersebut secara signifikan meningkatkan pita lebar, latensi, ketersediaan, dan kapabilitas jaringan berskala besar, serta membantu operator telekomunikasi membangun daya saing pada era teknologi pintar.

AI for UBB: jaringan yang sangat otonom

Kapasitas jaringan UBB kini bertambah besar dan menangani skenario yang kian kompleks. Maka, operator telekomunikasi mencari cara-cara baru guna meningkatkan efisiensi O&M, serta otonomi jaringan. Salah satu cara potensial adalah menambahkan AI secara langsung pada jaringan.

Huawei telah membangun arsitektur O&M yang didukung AI untuk jaringan ABB dengan digital twin dan Telecom Foundation Model yang dikembangkan secara internal. Arsitektur ini menghasilkan “copilots” pintar dan “agents” untuk skenario spesifik yang mengotomatisasikan kegiatan operasional di lapangan, serta aktivitas pemeliharaan dan optimalisasi jarak jauh yang berperan dalam perkembangan menuju autonomous driving networks (ADNs) level 4.

Baca Juga :   Huawei Perluas Program Pengembangan SDM di Roma

Berbagai operator telekomunikasi terkemuka telah sukses meningkatkan efisiensi O&M jaringan lewat kolaborasi dengan Huawei untuk memanfaatkan arsitektur tersebut secara komersial.

Untuk home broadband, ADNs bisa mendukung fitur network self-optimization yang menjamin pengalaman pengguna, serta mengurangi churn rate sebesar 57%.

Untuk jaringan transmisi, perencanaan jaringan dan efisiensi penggunaan jaringan sangat berperan. ADNs dapat mendukung service self-planning dan fase implementasi berdasarkan service level agreement alih-alih perencanaan manual. Langkah ini mengurangi durasi implementasi dari satu bulan menjadi satu hari.

Untuk pemeliharaan jaringan IP, lokasi kerusakan jaringan selalu menjadi kendala. Maka, ADNs memanfaatkan tenaga kerja virtual guna membantu penyelesaian kendala, bahkan durasi penyelesaian kendala jaringan berkurang hingga 50%.

Menutup presentasinya, Wang mendorong seluruh industri UBB agar menyambut era teknologi pintar dengan menjalankan inovasi teknologi jaringan UBB 5.5G demi membangun daya saing jangka panjang. Dia juga menganjurkan inkubasi layanan pintar baru di seluruh industri, serta fitur-fitur jaringan terkini. Menurut Wang, kemitraan dan peluang bisnis dalam aplikasi AI akan mempercepat transformasi layanan pintar dan menghadirkan pertumbuhan bisnis baru. (PRNewswire)