BISNISASIA.CO.ID, MEDAN – Clapham Collective resmi membuka Clapham Conference 2025 sebagai konferensi dua hari yang mempertemukan pemimpin bisnis, inovator, dan praktisi industri dari berbagai sektor untuk membahas masa depan Food & Beverage (F&B) di tengah perubahan teknologi dan perilaku pasar.
Konferensi yang digelar di Clapham Collective, Centre Point Medan ini menarik ratusan peserta dari latar belakang beragam seperti pemilik usaha, profesional, kreator digital, hingga pelaku F&B yang ingin memperluas jaringan, menambah wawasan, dan mempelajari strategi terbaru dari para pakar yang telah mengembangkan brand berskala regional maupun nasional.
Tema “Where Business, Tech, and Taste Unite” dipilih untuk menegaskan bahwa industri F&B kini tidak lagi hanya bertumpu pada produk dan rasa, tetapi juga membutuhkan pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi teknologi, kepemimpinan kreatif, dan kemampuan mengelola bisnis secara berkelanjutan.
Fokus pembahasan dalam konferensi ini mencakup service excellence, marketing digital, strategi keuangan, pengembangan SDM, operational excellence, dan brand storytelling yang dibawakan melalui sesi inspiratif, panel diskusi, serta ruang networking agar peserta dapat belajar langsung dari tantangan dan keberhasilan para pemimpin industri.
Daftar pembicara dan panelis tahun ini diisi oleh nama-nama penting seperti Matthew Ardian (CMO Fore Coffee), Joseph Erwin dan Angeline Lawrence (COO & Co-Founder serta Co-Founder & Head Roaster Titik Temu Indonesia), Harris Hartanto Tan dan Norrita Chai (CEO & COO Coffeenatics), Gupta Sitorus (Presidium Dewan Kuliner Indonesia), Peggy Putri dan Erwindy Putra (Paradigm).
Kemudian Frankie Wijaya (Bestari.id), Stella Suherman (Yamaoka Artisan Tea House), Raymond Boedi (KE.RA Design Studio), Millen Meccano Ocean (Executive Chef Thirty Six), Edrick (Tenun Coffee Roasters), Romadhoni Dwi Payana (Simon + Dhoni Studio), Carissa Clarence (Gentle Monkey), Rong Lee (Earth Bake), Willic Omar (FE Associate), hingga Christopher Angkasa (Founder Clapham Company).
Selain sesi inti peserta dapat mengikuti sejumlah panel interaktif, networking session, serta mengunjungi hustling booth dari berbagai brand lokal yang menampilkan inovasi produk dan layanan untuk memperkuat ekosistem kreatif dan F&B di Sumatera Utara.
Dalam keterangannya Founder Clapham Company Christopher Angkasa menegaskan peran strategis konferensi ini bagi komunitas bisnis Medan dengan mengatakan bahwa acara tersebut bukan sekadar forum tahunan melainkan ruang untuk bertukar wawasan lintas generasi dan lintas industri, seraya menuturkan, “Clapham Conference adalah wadah belajar kolektif yang terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman dan antusiasme peserta setiap tahun memberi energi baru bagi kami untuk menyajikan pengalaman konferensi yang semakin berdampak.”
Ia menambahkan bahwa teknologi dan kolaborasi merupakan kunci pertumbuhan industri F&B saat ini dan berharap pelaku usaha dapat membawa pulang strategi serta kemitraan baru untuk dikembangkan di bisnis masing-masing, sembari menyatakan, “Kami ingin melihat semakin banyak pelaku F&B yang memanfaatkan inovasi untuk membangun bisnis yang tahan lama dan berkelanjutan.”
Clapham Conference 2025 juga menyediakan akses bagi media dan peserta untuk mengunduh materi visual dan foto kegiatan melalui tautan resmi yang disediakan panitia guna memperluas publikasi dan dokumentasi acara.











