Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Chang Gung Memorial Hospital Kenalkan Terapi Sel untuk Pengobatan Kanker

251
×

Chang Gung Memorial Hospital Kenalkan Terapi Sel untuk Pengobatan Kanker

Sebarkan artikel ini
Chang Gung Memorial Hospital Luncurkan Terapi Sel: Harapan Baru untuk Pengobatan Kanker (Photo courtesy of Chang Gung Memorial Hospital)

BISNISASIA.CO.ID, TAIWAN – Terapi sel, sebuah pendekatan revolusioner, memanipulasi sel di luar tubuh manusia, lalu memasukkan sel tersebut ke dalam tubuh manusia untuk mengobati atau mencegah penyakit.

Dalam beberapa tahun terakhir, terapi sel telah menjadi metode pengobatan yang sangat menjanjikan dalam bidang kedokteran. Chang Gung Memorial Hospital di Taiwan telah memimpin inovasi ini sejak 2018 ketika mendirikan laboratorium Good Tissue Practice (GTP) dengan enam laboratorium yang memproses sel sesuai standar higiene taraf dunia, PICS/GMP.

Rumah sakit ini aktif mendukung uji klinik beragam sel imun dan metode pengobatan regeneratif. Chang Gung Memorial Hospital memiliki Department of Laboratory Medicine yang bersertifikasi College of American Pathologists (CAP), serta menerbitkan laporan pengendalian mutu untuk proses produksi sel.

Dr. Wei-Chen Lee, Vice-Superintendent, Chang Gung Memorial Hospital, Linkou, rumah sakit yang memimpin bidang transplantasi hati di Taiwan, telah meneliti autologous dendritic cells (DC) untuk pengobatan kanker hati sejak 1998.

Baca Juga :   Fitur daylist di Spotify Kini Hadir Secara Global dan dalam Lebih Banyak Bahasa, Termasuk Bahasa Indonesia

Terapi tersebut telah membuat pencapaian luar biasa. Setelah pengobatan, pertumbuhan tumor tidak ditemukan, dan tingkat pengendalian penyakit tercatat 70-80%. Tim Dr. Wei-Chen Lee kini meningkatkan riset ini dengan mengkaji vaksin kanker. Tujuannya, melakukan pengobatan segera setelah prosedur pembedahan demi mencegah kanker timbul kembali.

Profesor John Yu dari Institute of Stem Cell and Translational Cancer Research (ISCTCR) juga telah mengembangkan teknologi ekspansi “apexNK” yang baru untuk sel natural killer (NK).

Dipadukan dengan metode high-efficiency viral transduction, teknologi ini menghasilkan sel CAR-NK baru sehingga mengatasi kendala terapi CAR biasa dalam mengobati tumor solid.

Lebih lagi, Director, Shuen-Iu Hung, dari Cancer Vaccine and Immune Cell Therapy Core Laboratory, telah menuntaskan uji klinik Fase 1 yang menyasar neoantigen tumor dalam pengobatan kanker solid. Uji klinik ini menjadi basis aplikasi mendatang untuk kondisi metastasis dan tumor multidrug-resistant.

Terapi sel CAR-T, atau terapi sel-T chimeric antigen receptor, merupakan imunoterapi inovatif yang memadukan terapi gen dan terapi sel.

Baca Juga :   Coach Luncurkan Koleksi Fall 2024

Dijuluki “living drug”, metode pengobatan ini memodifikasi sel-T imun pasien secara genetis agar mampu menyasar dan membunuh sel kanker spesifik secara akurat. Sel-T yang telah mengalami rekayasa dan peningkatan ini lalu dimasukkan kembali dalam tubuh pasien.

Terapi ini telah sukses besar mengobati acute lymphoblastic leukemia (ALL) dan diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) sehingga memperoleh izin yang lebih cepat dari U.S. Food and Drug Administration (FDA).

Huahua, 13 tahun, dan Baobao, 8 tahun, keduanya anak laki-laki, menjadi kisah sukses dari metode pengobatan tersebut. Keduanya didiagnosis dengan ALL, serta mengalami extramedullary relapse. Huahua mengalami kondisi pembengkakan pada dua buah zakarnya, sedangkan Baobao mengalami kondisi pembengkakan pada buah zakar sebelah kanan, serta peningkatan minimal residual disease (MRD).

Berhadapan dengan kasus yang menantang ini, Dr. Shih-Hsiang Chen, Deputy Director, Pediatric Department, Chang Gung Memorial Hospital, menyadari keterbatasan transplantasi sel punca hematopoietic konvensional untuk kasus extramedullary relapse. Pengobatan yang bersifat lokal, seperti orchidectomy dan radioterapi, juga bisa mengganggu fungsi reproduktif pasien anak.

Baca Juga :   Krispy Kreme Hadirkan Rasa Eksklusif Ramadan Berkolaborasi dengan Sirup Marjan

Setelah berdiskusi dengan keluarga pasien, metode pengobatan yang dilakukan adalah terapi sel CAR-T. Setelah menjalani pengobatan, kedua pasien hanya mengalami demam dan kelelahan dalam gejala ringan, bahkan keluar dari rumah sakit sekitar dua minggu berselang. Kedua pasien tersebut pun masih mengikuti rawat jalan.

Menurut Dr. Cheng-Hsun Chiu, juga menjabat Vice-Superintendent, Chang Gung Memorial Hospital, kemajuan dalam metode pengobatan kanker telah menghadirkan transformasi, beralih dari radioterapi dan kemoterapi biasa menuju terapi yang tepat sasaran, transplantasi sumsum tulang, dan kin, terapi sel inovatif seperti DC-CIK dan CAR-T.

Ke depan, perkembangan terapi sel imun segera menghadirkan semakin banyak terobosan teknologi, menawarkan pilihan metode pengobatan yang lebih luas, serta meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien