Scroll untuk baca artikel
Finansial

Catatkan Pertumbuhan Positif di 2023, Laba BCA Syariah Naik 30,8%

38
×

Catatkan Pertumbuhan Positif di 2023, Laba BCA Syariah Naik 30,8%

Sebarkan artikel ini
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Yuli Melati Suryaningrum (tengah) bersama Direktur Houda Muljanti (kiri), Direktur Lukman Hadiwijaya (kedua dari kiri), Direktur Pranata (kedua dari kanan) dan Direktur Ina Widjaja (kanan), berbincang usai media update Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2023 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Selasa (05/24). (Foto: Safar/bisnisasia.co.id)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil mencatat pertumbuhan yang positif di tahun 2023 dalam semua indikator kinerja perusahaan. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur Yuli Melati Suryaningrum dalam acara Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2023 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta (5/3/2024).

BCA Syariah berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp153,8 miliar pada akhir tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 30,8% dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Peningkatan laba ini didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian, sehingga kualitas pembiayaan tetap terjaga baik, serta akuisisi basis nasabah khususnya nasabah CASA, serta manajemen aset dan liabilitas yang seimbang.

Dalam presentasi pencapaian kinerja perusahaan, Direktur BCA Syariah, Pranata, menyampaikan, “Pada tahun 2023, total aset BCA Syariah mencapai Rp14,5 triliun, meningkat 14,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp10,9 triliun, tumbuh 15,5% YoY, dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,0 triliun, tumbuh 18,8% YoY.”

Berbagai rasio keuangan lainnya juga menunjukkan kinerja yang kuat dari BCA Syariah pada tahun 2023. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya, masing-masing mencapai 1,5% dan 5,2%. Kinerja yang baik ini juga tercermin dari efisiensi operasional Bank, yang tercermin dari BOPO yang berada pada posisi 78,6% atau lebih baik dari posisi tahun sebelumnya.

Baca Juga :   CEO Silicon Valley Bridge Bank Meminta Pelanggan untuk menyetor ulang dana Mereka

Salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan adalah mempercepat pertumbuhan jumlah nasabah terutama pada dana murah (Current Account Saving Account/CASA). Untuk mendukung hal ini, BCA Syariah mempercepat adopsi teknologi pada produk dan layanan yang dimiliki serta melakukan modernisasi pada infrastruktur IT untuk menjaga komposisi CASA pada 38,1% dari total DPK mencapai Rp4,2 triliun.

“Kami telah meluncurkan fitur baru yaitu Pembukaan Rekening Online melalui BCA Syariah Mobile. Solusi ini merupakan respons kami terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan BCA Syariah. Alhamdulillah, layanan ini mendapat sambutan yang baik, sehingga turut meningkatkan jumlah nasabah hingga 170,1%,” ungkap Pranata.

Baca Juga :   AS menyalahkan Rusia atas jatuhnya pesawat tak berawak di Laut Hitam, Moskow menyangkal

Fungsi intermediasi perusahaan tercermin baik dengan rasio penyaluran dana (FDR) yang meningkat, mencapai 82,3%. Komposisi pembiayaan terbesar terdapat pada segmen pembiayaan komersial sebesar 70,7% dari total pembiayaan sebesar Rp6,3 triliun. Dari segi pertumbuhan, pembiayaan konsumer mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan segmen pembiayaan lainnya, yakni sebesar 95,3% YoY, mencapai Rp821 miliar. Pranata menjelaskan, “Peningkatan signifikan pada pembiayaan konsumer didukung oleh pengembangan fitur produk dan pemasaran yang semakin intensif oleh jaringan cabang dan kolaborasi pemasaran dengan grup BCA.” Penyaluran pembiayaan yang inklusif tercermin pada pembiayaan sektor UMKM yang komposisinya mencapai 20,2% dari total pembiayaan atau sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh 5,0% secara tahunan.

Pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga rendah dan sehat. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,04% dan nett 0,00%.

Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, mengatakan, “BCA Syariah mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam praktik bisnis dan tata kelola perusahaan. Pada tahun 2023, kami telah menyusun kebijakan dan roadmap keuangan berkelanjutan sebagai panduan implementasi keuangan berkelanjutan yang terarah. Sebesar 30,1% dari total pembiayaan yang kami salurkan merupakan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Ini adalah komitmen BCA Syariah dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat, profit, dan keberlanjutan lingkungan.”

Baca Juga :   Lima Serangan Siber Terhadap Departemen Pemasaran hingga Cara Mengatasi

Hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah telah mencapai Rp2,7 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan ke 6 sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang meliputi: Efisiensi energi sebesar Rp367,7 miliar; pembiayaan eco-efficient Rp315,4 miliar, pengelolaan sumber daya hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp195,5 miliar; pencegahan dan pengendalian polusi Rp10,7 miliar; pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan Rp2,5 miliar; dan sektor transportasi ramah lingkungan Rp2,3 miliar.

“Kami sangat bersyukur di tahun 2023 BCA Syariah mampu melewati tantangan ekonomi dengan pencapaian kinerja yang baik dan tumbuh secara berkesinambungan. Pada tahun 2024, kami akan tetap fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah baik dalam pembiayaan maupun dana melalui penguatan infrastruktur IT, peningkatan fitur layanan, dan memperkuat sinergi dengan para stakeholder,” tutup Yuli.(saf)