Scroll untuk baca artikel
Nasional

Buya Yahya dan TMMS: Menyatukan Kearifan Ulama dengan Bisnis Berkelanjutan

44
×

Buya Yahya dan TMMS: Menyatukan Kearifan Ulama dengan Bisnis Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Buya Yahya (Paling Kiri) Saat Berkunjung ke Kantor PT TMMS

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Ulama kharismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, memberikan motivasi dan semangat kepada jajaran manajemen PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) dalam kunjungannya ke kantor representatif perusahaan di District 8, SCBD, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta.

Dalam pertemuan dengan Komisaris Utama TMMS, Wimba Prambada, CEO TMMS Herryan Syahputra, dan COO TMMS Bagus Prasetyo Wibowo, Buya Yahya menekankan pentingnya kekuatan ekonomi sebagai sarana untuk kebermanfaatan yang lebih luas.

Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, Buya menyatakan, “Orang mukmin yang kuat itu lebih dicintai oleh Allah karena dengan kekuatannya, dia bisa memberikan lebih banyak manfaat. Kekuatan itu sifatnya luas, termasuk dalam bidang ekonomi.”

Ia mendorong manajemen TMMS untuk terus berinovasi dan memperluas bisnis dengan niat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. Buya Yahya juga mengapresiasi komitmen sosial TMMS yang diwujudkan melalui program CSR perusahaan, seperti pembangunan Masjid Al-Ikhlas di Moramo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :   Selebgram asal Aceh CB Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik

“Bermanfaat untuk umat ini adalah sebuah keharusan. Ini bimbingan kita dari Baginda Nabi Muhammad SAW,” ujar Buya Yahya.

Masjid Al-Ikhlas kini menjadi ikon baru wilayah tersebut, menggarisbawahi dedikasi TMMS terhadap pengembangan kesejahteraan komunitas setempat.

Baca Juga :   Kesatria, Program Unggulan Kementan untuk Maksimalkan Lahan Perkebunan demi Peningkatan Produksi Padi

Dalam pertemuan tersebut, Buya Yahya juga memberikan pesan mendalam tentang nilai kebermanfaatan.

“Apa artinya sebuah bisnis besar jika tidak membawa manfaat untuk masyarakat luas? Semua sepak terjang kita dalam dunia bisnis seharusnya menjadi ladang pahala ketika didasari dengan niat yang baik,” katanya.