BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan hasil keuangan tidak diaudit untuk kuartal pertama tahun 2025 (1Q25), menandai awal tahun dengan momentum yang kuat berkat peningkatan signifikan pada pendapatan, margin kontribusi, profitabilitas, dan efisiensi operasional.
Mulai 1Q25, Bukalapak mengadopsi struktur segmentasi bisnis baru, beralih dari dua segmen sebelumnya—Marketplace dan O2O—menjadi empat segmen strategis: Mitra Bukalapak, Gaming, Retail, dan Investment. Perubahan ini mencerminkan fokus yang lebih tajam pada pilar-pilar inti perusahaan demi pertumbuhan jangka panjang.
Pendapatan keseluruhan tumbuh 37% secara kuartalan (QoQ), dari Rp1,1 triliun pada 4Q24 menjadi Rp1,5 triliun pada 1Q25, terutama didorong oleh momentum berkelanjutan pada segmen Gaming dan Retail.
Margin kontribusi meningkat hampir dua kali lipat secara QoQ menjadi Rp80 miliar, mencerminkan efisiensi yang meningkat dan profil margin yang lebih kuat di seluruh lini bisnis.
Adjusted EBITDA menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 86% QoQ, dari minus Rp147 miliar pada 4Q24 menjadi minus Rp20 miliar pada 1Q25, mencerminkan dampak positif dari inisiatif optimalisasi bisnis.
Adjusted EBITDA ditambah Pendapatan Bunga Bersih juga meningkat dua kali lipat, dari Rp105 miliar menjadi Rp212 miliar. Dengan mengecualikan biaya hukum dan biaya restrukturisasi one-off, beban G&A membaik sebesar 6% secara QoQ, mencerminkan disiplin operasional yang kuat.
Laba bersih tercapai positif sebesar Rp112 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih Rp955 miliar pada kuartal sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh perbaikan margin kontribusi, penurunan biaya one-off, serta peningkatan nilai investasi. Bukalapak juga mencatat posisi kas, setara kas, dan investasi likuid yang solid sebesar Rp18,8 triliun, memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat untuk mendukung berbagai inisiatif dan investasi yang sedang berjalan.
“Kami sangat antusias oleh kinerja kami di kuartal pertama 2025. Peningkatan margin kontribusi, efisiensi operasional, dan kembalinya profitabilitas menunjukkan bahwa transformasi kami mulai membuahkan hasil nyata,” ujar Willix Halim, CEO BUKA. ‘
Dikatakannya, seiring dengan restrukturisasi yang diharapkan rampung pada paruh pertama tahun ini, kami yakin momentum dari 1Q25 akan terus berlanjut dan memungkinkan kami untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan di kuartal-kuartal mendatang.”