Scroll untuk baca artikel
Finansial

BNI Ungkap Modus Penipuan Jelang Lebaran, Begini Cara Menghindarinya

31
×

BNI Ungkap Modus Penipuan Jelang Lebaran, Begini Cara Menghindarinya

Sebarkan artikel ini
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan di era digital yang semakin beragam dan terus berkembang.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital yang semakin berkembang menjelang Lebaran.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, dalam siaran persnya menyampaikan bahwa modus penipuan yang perlu diwaspadai meliputi SMS palsu, call center dan media sosial palsu, serta penipuan giveaway hadiah.

Modus Penipuan yang Marak Terjadi

Salah satu modus yang semakin banyak digunakan adalah penipuan melalui SMS dengan fake BTS, di mana pelaku mengirim pesan langsung ke ponsel korban tanpa melalui operator resmi. Pesan tersebut sering kali menawarkan promo atau hadiah dari bank.

Jika korban mengklik tautan yang diberikan, pelaku bisa mencuri data pribadi dan mengakses rekening korban.

Selain itu, modus penipuan melalui call center dan akun media sosial palsu juga banyak ditemukan. Pelaku sengaja mencantumkan nomor call center palsu di hasil pencarian internet atau membuat akun media sosial menyerupai akun resmi bank dan marketplace.

Baca Juga :   Program PNM Mekaar Bantu Pengrajin Anyaman Mansiang Tingkatkan Omset dan Buka Lapangan Kerja

Korban yang mengalami kendala lalu menghubungi nomor atau akun tersebut dan diarahkan untuk memberikan data sensitif seperti kode OTP, user ID, dan password mobile banking.

Penipuan refund pembelian barang dan tiket online juga sering terjadi.

Penipu mengaku sebagai pihak e-commerce atau agen tiket yang menginformasikan adanya kesalahan transaksi atau perubahan jadwal penerbangan.

Dengan dalih pengembalian dana, korban diminta mentransfer sejumlah uang atau memberikan data pribadi yang kemudian disalahgunakan untuk transaksi ilegal.

Penipu juga kerap menyamar sebagai petugas pajak, mengirim pesan WhatsApp yang menyebutkan bahwa korban memiliki tunggakan pajak dan harus memperbarui data dengan mengklik tautan tertentu.

Agar lebih meyakinkan, mereka menyertakan informasi pribadi korban seperti nama, email, NIK, dan NPWP, serta meminta pembayaran ke rekening pribadi pelaku.

Modus lain yang patut diwaspadai adalah penipuan giveaway hadiah. Tawaran menggiurkan seperti uang tunai THR, gadget, atau paket liburan sering digunakan untuk memancing korban.

Korban diminta mengunjungi situs palsu dan mengisi data perbankan untuk “mengklaim hadiah,” padahal data tersebut digunakan untuk membobol rekening.

Baca Juga :   BNI dan ITS Surabaya Bangun Program BNI Campus Financial Ecosystem Bersama

Selain itu, terdapat modus card trapping di ATM, di mana pelaku memasang alat jebakan kartu di mesin ATM.

Saat korban mengalami kendala, pelaku berpura-pura membantu dan meminta nomor PIN.

Pelaku juga menempelkan nomor call center palsu di sekitar ATM, yang tanpa disadari justru menghubungkan korban dengan pelaku lain yang berpura-pura sebagai petugas bank.

Cara Menghindari Penipuan

Untuk menghindari berbagai modus kejahatan ini, pastikan untuk selalu memverifikasi keaslian informasi sebelum bertindak.

Jika menerima pesan mencurigakan, periksa kembali situs, akun media sosial, atau nomor call center bank melalui sumber resmi.

Selain itu, jangan pernah membagikan data sensitif seperti OTP, kode transaksi, PIN, user ID, password e-banking, nomor kartu ATM, atau kartu kredit kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai bank, e-commerce, atau institusi resmi lainnya.

Pihak bank tidak akan pernah meminta informasi tersebut melalui telepon, SMS, email, atau media sosial.

Baca Juga :   BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha Melalui Supply Chain Financing

Jika menerima pesan berisi tautan atau instruksi untuk menginstal aplikasi tertentu, abaikan dan jangan mengkliknya jika sumbernya tidak jelas.

Banyak aplikasi berbahaya yang dapat mencuri data pribadi korban.

Saat melakukan transaksi online, gunakan selalu platform resmi untuk pembelian barang atau tiket perjalanan.

Hindari transaksi melalui tautan yang dikirim via media sosial atau SMS, karena bisa jadi itu adalah jebakan penipuan.

Bagi pengguna ATM, periksa kondisi mesin sebelum digunakan. Jika menemukan kejanggalan seperti alat tambahan atau kartu yang tertelan, segera hubungi call center resmi bank untuk meminta bantuan dan lakukan pemblokiran kartu jika diperlukan.

Jika mengalami atau menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke BNI Call 1500046 atau melalui kanal resmi BNI lainnya.

“Dengan tetap waspada dan tidak mudah tergiur oleh tawaran mencurigakan, kita bisa melindungi diri dari kejahatan finansial dan menikmati momen Lebaran dengan aman serta nyaman,” tutup Okki.