Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Bitcoin Bersinar sebagai Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global

36
×

Bitcoin Bersinar sebagai Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global

Sebarkan artikel ini
Bitcoin (BTC)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA  – Ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif baru AS mengguncang pasar keuangan, namun aset kripto, khususnya Bitcoin, justru muncul sebagai peluang investasi jangka panjang.

William Sutanto, Chief Technology Officer INDODAX, menyebut volatilitas pasar sebagai celah strategis bagi investor cerdas, terutama generasi muda yang melek teknologi.

Kebijakan tarif AS memicu efek domino pada saham dan kripto, tetapi Bitcoin tetap resilien sebagai aset lindung nilai, diadopsi luas di negara maju.

Baca Juga :   Ajaib Kripto: Kripto Berbasis Artificial Intelligence Melesat di Tengah Bitcoin Sideways

“Di tengah krisis, Bitcoin menawarkan diversifikasi investasi karena fundamentalnya berbeda dari aset konvensional,” ujar William dalam keterangannya, Minggu (13/4/2025).

Ia mencatat lonjakan volume transaksi kripto 30–50% saat koreksi pasar, menandakan antusiasme investor memanfaatkan harga rendah.

William menekankan pentingnya edukasi dan kehati-hatian, merekomendasikan penggunaan “dana dingin” untuk investasi kripto agar tidak mengganggu kebutuhan primer. “Jangan gunakan dana pendidikan atau kesehatan untuk kripto,” tegasnya.

Baca Juga :   Hollyland Luncurkan Sistem Interkom Nirkabel Solidcom SE

Regulasi dan Komitmen INDODAX

Transisi pengawasan kripto dari BAPPEBTI ke OJK disambut positif oleh William sebagai langkah memperkuat ekosistem.

“OJK akan membawa industri ini ke arah lebih baik, meski butuh penyesuaian,” katanya.

INDODAX, sebagai exchange teregulasi, berkomitmen patuh pada regulasi lokal dan melindungi pengguna, meski menghadapi persaingan dari platform asing yang kerap bebas regulasi.

Pajak Kripto: Kepastian Hukum

INDODAX menerapkan pajak final 0,10% (PPh) dan 0,11% (PPN) untuk transaksi kripto, memberikan kemudahan bagi investor.

Baca Juga :   Temuan Populix: 62% Responden Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI

William menilai pajak ini menciptakan kepastian hukum, tetapi menyarankan peninjauan berkala untuk tarif yang lebih kompetitif.

“Tarif pajak ideal bisa mendorong investor memilih platform lokal teregulasi,” ungkapnya.

Dengan Indonesia sebagai negara ketiga tertinggi dalam adopsi kripto global (22,9 juta investor per 2024), William optimistis.

“Dengan regulasi kuat dan edukasi masif, Indonesia bisa jadi pusat kripto Asia Tenggara,” tutupnya.