Scroll untuk baca artikel
Industri

Bayer Dorong Kesadaran Nutrisi Sejak Dini, Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

1
×

Bayer Dorong Kesadaran Nutrisi Sejak Dini, Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Sook Fun Leong, Country Division Head Consumer Health Bayer Indonesia, Malaysia, dan Brunei (kedua kanan) bersama dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi (paling kiri); Widya Y. Putri, Marketing Manager Bayer Indonesia Consumer Health (paling kanan); dan Sri Libri Kusnianti, Corporate Communication Manager Bayer Indonesia (kedua kiri) dalam kegiatan The Science Behind: Selfcare - Healthy Pregnancy pada Selasa (1/7) di Jakarta.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Hampir 49% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, menjadikan kekurangan mikronutrien sebagai tantangan serius kesehatan ibu dan anak. Data tersebut diungkap dalam laporan Maternal Nutrition in Indonesia 2023 dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF. Menanggapi kondisi tersebut, Bayer Indonesia menggencarkan edukasi perawatan kesehatan mandiri berbasis sains dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan.

Melalui sesi edukasi The Science Behind bertajuk Perawatan Kesehatan Mandiri – Mendukung Kesehatan Selama Kehamilan, Bayer menekankan pentingnya literasi dan pemenuhan mikronutrien esensial seperti asam folat aktif (metafolin), zat besi, vitamin D, dan kalsium untuk menurunkan risiko komplikasi kehamilan dan meningkatkan kualitas hidup anak di masa depan.

“Kami percaya perawatan kesehatan mandiri memberdayakan ibu hamil untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang, baik bagi dirinya maupun calon anaknya. Selain edukasi, kami hadirkan solusi nutrisi berbasis sains yang sudah menjadi DNA Bayer lebih dari 150 tahun,” ujar Sook Fun Leong, Country Division Head Consumer Health Bayer Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Baca Juga :   Changhong Unjuk Inovasi Perangkat Rumah Tangga di Jakarta Fair 2024

Investasi Nutrisi = Investasi Generasi Emas

Berbagai studi menyebutkan bahwa investasi nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan — dari masa kehamilan hingga usia dua tahun — menghasilkan pengembalian ekonomi dan kesehatan jangka panjang. Mulai dari peningkatan produktivitas, penurunan biaya kesehatan, hingga kualitas pendidikan dan kehidupan anak yang lebih tinggi.

Menurut dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi, kebutuhan mikronutrien pada ibu hamil masih belum menjadi prioritas meski sangat krusial.

“Kekurangan metafolin, zat besi, dan vitamin D bisa meningkatkan risiko cacat tabung saraf, anemia, hingga preeklampsia. Asupan nutrisi lengkap dan seimbang bukan hanya penting, tapi krusial,” tegasnya.

Baca Juga :   Indosat Ooredoo Hutchison Tuntaskan Proyek Konsolidasi & Transformasi Jaringan Inti PS

Elevit: Solusi Nutrisi Komprehensif untuk Ibu dan Janin

Sebagai dukungan konkret, Bayer menghadirkan Elevit, suplemen prenatal yang telah dipercaya di lebih dari 60 negara selama 40 tahun. Dengan dua varian — untuk prakehamilan dan trimester pertama, serta untuk trimester kedua dan ketiga — Elevit dilengkapi:

  • Asam folat aktif (metafolin): Cegah cacat tabung saraf
  • Zat besi: Cegah anemia dan dukung pertumbuhan janin
  • DHA: Kembangkan otak dan mata
  • Vitamin D dan kalsium: Kuatkan tulang dan gigi
  • Vitamin B6 & B12: Dukung sistem saraf dan metabolisme
  • “Formulasi Elevit dalam satu kapsul harian membuatnya praktis dikonsumsi, dan sangat cocok untuk gaya hidup ibu hamil modern. Ini bentuk nyata dukungan Bayer terhadap perawatan kesehatan mandiri yang efektif,” ujar Widya Y. Putri, Marketing Manager Consumer Health Bayer Indonesia.
Baca Juga :   Lima Pendiri Brand Lokal Berbagi Kisah Sukses di Gudang Terbesar Sociolla

1000 Hari Pertama: Pilar Masa Depan Kesehatan Bangsa

Periode 1000 hari pertama kehidupan diakui sebagai masa kritis untuk menentukan masa depan anak. Kombinasi nutrisi lengkap dan edukasi yang baik membantu menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif. Perawatan kesehatan mandiri, jika dilakukan dengan dukungan informasi yang tepat dan produk yang teruji, bisa menjadi salah satu instrumen untuk mencegah krisis kesehatan generasi mendatang.

“Ibu yang bergizi baik akan melahirkan bayi yang sehat. Ini adalah pondasi bagi Generasi Emas Indonesia 2045,” tutup Sook Fun.