BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Solusi terhadap banjir yang sering menghantui Kabupaten Karawang dan Bekasi, Provinsi Jawa Barat, tengah digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero) melalui proyek pembangunan Bendungan Cijurey di Sungai Cihoe, anak Sungai Cipamingkis, yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
“Dalam rangka kontribusi kami dalam mengatasi banjir yang sering melanda Karawang dan Bekasi, pembangunan bendungan ini menjadi prioritas utama kami. Proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2028,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Jumat (15/3/2024).
Bendungan yang sedang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ini berada di Desa Sukadamai, Desa Sukaharja, Desa Karyamekar, dan Desa Selawangi yang terletak di Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan koordinat 6°32’59,72” LS dan 107°05’02,03” BT.
Bendungan ini memiliki tipe zonal urugan random tanah dengan inti tegak, dengan ketinggian dari dasar galian pondasi mencapai 77 meter (m), puncak bendungan berada di EL. +292 m, panjang puncak bendungan mencapai 625 m, dan lebar puncak bendungan sebesar 13 m.
“Diperkirakan kapasitas tampungan efektif Bendungan Cijurey akan mencapai 10,41 juta meter kubik (m3) dan total tampungan (gross storage) hingga elevasi muka air banjir maksimum sekitar 14,37 juta meter kubik (m3),” jelas Sugeng.
Sugeng Rochadi menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Cijurey dibagi menjadi tiga paket, yaitu Paket Satu yang meliputi bangunan pengelak, bendungan utama, instalasi hidromekanikal listrik, instrumentasi, dan bangunan pendukung; Paket Dua yang mencakup pekerjaan bendungan utama, akses jalan, dan bangunan pengendali sedimentasi; serta Paket Tiga yang terdiri dari pembangunan bangunan pelimpah, akses jalan, instalasi hidromekanikal, dan fasilitas penunjang.
Dari ketiga paket pekerjaan tersebut, Brantas Abipraya telah diberikan tugas untuk menyelesaikan Paket Satu.
“Dengan kehadiran Bendungan Cijurey, diharapkan akan terjadi penurunan banjir hingga 59,33 persen. Selain itu, saat musim kemarau, bendungan ini akan menjadi sumber air yang dapat mengairi lahan pertanian dan mendukung irigasi selama masa kekeringan,” tambah Sugeng.
Selain memberikan manfaat untuk irigasi seluas 2047 hektare (ha), bendungan ini juga akan menghasilkan air baku sebesar 0,71 meter kubik per detik dan tenaga listrik sebesar 2×0,5 Mega Watt (MW).
“Dalam pelaksanaannya, Brantas Abipraya berkomitmen untuk menghasilkan konstruksi bendungan yang berkualitas, tepat mutu, dan tepat waktu. Ini adalah langkah konkret kami dalam membantu mengatasi bencana alam banjir, sebagai bukti dedikasi Brantas Abipraya dalam pembangunan negara,” tutup Sugeng Rochadi. (saf/infopublik.id)