BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Jumlah penumpang yang diperkirakan akan menggunakan Angkutan Lebaran tahun 2024/1445 H mencapai 5,78 juta orang, dengan 1,37 unit kendaraan yang beroperasi di delapan lintasan utama yang terpantau secara nasional di bawah koordinasi sembilan cabang PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Menghadapi momen penting ini, menjelang dimulainya Angkutan Lebaran pada Rabu, 3 April 2024 atau H-7 Lebaran, pengguna jasa penyeberangan diingatkan untuk melakukan persiapan perjalanan dengan baik. Hal ini terutama ditekankan bagi pemudik agar perjalanan dapat berlangsung lancar, aman, nyaman, dan selamat.
Pada periode layanan Angkutan Lebaran 2024, puncak arus mudik penyeberangan diprediksi akan terjadi pada Sabtu (6/4) atau H-4 serta Minggu (7/4) atau H-3. Sedangkan, untuk puncak arus balik Lebaran diperkirakan akan terjadi pada Minggu (14/4) atau H+3 dan Senin (15/4) atau H+4.
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa untuk memastikan kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak – Bakauheni, dan Ketapang – Gilimanuk, pihaknya mewajibkan pengguna jasa untuk membeli tiket secara online melalui platform Ferizy sebelum keberangkatan.
“Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan selama perjalanan. Kami mengimbau pengguna jasa untuk membeli tiket maksimal H-1 sebelum keberangkatan,” ujarnya sebagaimana dilansir pada Jumat (22/3/2024).
Shelvy menjelaskan bahwa ASDP telah membuka penjualan tiket online melalui Ferizy sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan. Dengan melakukan reservasi perjalanan lebih awal, pengguna jasa dapat menjamin perjalanan yang lebih terjamin, aman, tanpa antrian, dan pastinya lebih nyaman.
“Pastikan untuk membeli tiket secara mandiri hanya melalui website Ferizy di trip.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan mitra resmi Ferizy. Kami juga mengimbau pengguna jasa untuk tidak membeli tiket saat sudah berada di area pelabuhan, serta menghindari pembelian tiket melalui calo di sekitar pelabuhan,” katanya.
Sejalan dengan semangat Angkutan Lebaran yang diusung Kementerian Perhubungan tahun ini, yaitu Mudik Ceria Penuh Makna, layanan penyeberangan ASDP akan terus berfokus pada aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh penumpang.
Perjalanan mudik masyarakat dengan kapal ferry yang aman, nyaman, dan selamat ini diharapkan dapat membawa keceriaan, kebahagiaan, serta meninggalkan kesan mendalam saat bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.
ASDP, melanjutkan Shelvy, telah menyiapkan layanan Angkutan Lebaran 2024 dengan matang. Mulai dari persiapan alat produksi ASDP dan anak perusahaan dalam skala nasional, termasuk koordinasi layanan oleh 27 cabang yang mengelola 36 pelabuhan, serta 225 unit kapal yang siap beroperasi (172 unit milik ASDP, 53 unit milik JN). Keseluruhan akan melayani total 303 lintasan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, menegaskan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait untuk menjaga v/c ratio (volume per kapal) di bawah 0,8 selama periode Angkutan Lebaran. Tujuannya adalah untuk menjamin kelancaran arus kendaraan baik dari maupun menuju area sekitar pelabuhan.
“Perlu dipahami bersama bahwa pada puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada 6 dan 7 April 2024, antrean kendaraan masuk pelabuhan akan tetap ada. Namun yang pasti, kelancaran arus lalu lintas penyeberangan dapat tercapai jika semua pihak tetap tertib, dan penumpang sudah memiliki tiket maksimal pada H-1 melalui aplikasi Ferizy,” tutur Ira.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno, telah mengungkapkan bahwa Pemerintah telah melakukan persiapan teknis untuk menghadapi angkutan mudik. Strategi dan taktik yang dilakukan akan sejalan dengan tahun sebelumnya, namun dengan langkah perbaikan dan evaluasi agar penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024 dapat berjalan lebih lancar.
Diperkirakan, pergerakan orang pada Angkutan Lebaran 2024 akan meningkat sebesar 15 persen dibandingkan dengan realisasi Angkutan Lebaran tahun sebelumnya. Pergerakan masyarakat di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali tetap menjadi fokus utama.
Pada tahun ini, beberapa pelabuhan perbantuan akan dioperasikan kembali untuk meredakan kepadatan kendaraan, seperti Pelabuhan Ciwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu, dan Pelabuhan Indah Kiat (emergency) yang mengarah ke Pulau Sumatra. (saf/infopublik.id)