BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Tingginya risiko bencana di Indonesia kembali menegaskan pentingnya proteksi aset dan bisnis melalui asuransi. Allianz Utama Indonesia bersama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia (MAIPARK) menggelar media workshop bertajuk “Jaga Aset, Jaga Bisnis: Asuransi Properti di Tengah Risiko Bencana” untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan properti, khususnya bagi pelaku usaha lintas sektor dan UMKM.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat kerentanan bencana tertinggi kedua di dunia versi World Risk Report 2023. Posisi geografis di pertemuan empat lempeng tektonik membuat tanah air rawan gempa bumi, banjir, erupsi, hingga cuaca ekstrem.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah peristiwa seperti banjir di Jabodetabek dan Bali hingga gempa Bekasi memperlihatkan dampak langsung terhadap masyarakat maupun keberlangsungan usaha.
Meski indeks literasi keuangan nasional terus meningkat, tingkat literasi dan inklusi asuransi masih rendah.
Survei OJK 2025 mencatat literasi asuransi hanya 45,45% dan inklusi 28,50%.
Data MAIPARK juga menyebutkan hanya 0,1% rumah tinggal di Indonesia yang memiliki asuransi properti pada 2023.
“Tanpa proteksi, kerugian akibat bencana bisa berlipat ganda dan menghentikan aktivitas usaha secara tiba-tiba. Hal ini tentu mengganggu kesinambungan bisnis dan pada akhirnya berdampak pada perekonomian,” jelas Ignatius Hendrawan, Direktur & Chief Technical Officer Allianz Utama Indonesia.
Ancaman Nyata ke Depan
MAIPARK menegaskan risiko bencana bukan sekadar potensi. Indonesia memiliki sedikitnya 295 sesar aktif, dan dalam lima tahun terakhir muncul gempa dari patahan yang belum terpetakan.
“Tanpa langkah mitigasi, termasuk perlindungan finansial, dampak kerugian akan meluas ke sektor ekonomi,” kata Ruben Damanik, Strategic Planning & Risk Management Group Head MAIPARK Indonesia.
Allianz Utama menawarkan produk Property All Risk yang mencakup perlindungan aset bisnis seperti pabrik, gudang, hingga bangunan komersial, serta perluasan risiko banjir, gempa bumi, dan pencurian.
Produk ini juga memberikan perlindungan kehilangan pendapatan akibat terhentinya operasional pascabencana.
“Allianz percaya proteksi asuransi bukan hanya menjaga aset fisik, tetapi juga kesinambungan bisnis dan stabilitas ekonomi. Kami berkomitmen meningkatkan literasi agar semakin banyak pelaku usaha memahami pentingnya perlindungan ini,” tutup Ignatius.