BISNISASIA.CO.ID, SAO PAULO – Di LATAM Fiber Broadband Leaders Summit 2024, Gary Lu, President, Huawei Carrier Network Marketing & Solution Sales Dept, menyampaikan presentasi berjudul “ACT3 to Embrace the GIGA and AI eras”.
“ACT” merupakan model pendapatan pada segmen bisnis fixed broadband. “A” merujuk pada ARPU, “C” adalah jangkauan layanan, dan “T” adalah take-up rate.
Jangkauan layanan melipatgandakan Take-up rate sehingga melibatkan basis pengguna, sedangkan ARPU menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan.
Gary Lu mengkaji perkembangan pesat jaringan pita lebar optik dan teknologi AI milik operator telekomunikasi di Amerika Latin dan seluruh dunia. Dia juga merekomendasikan tiga strategi pengembangan–transisi all-optical, transisi gigabita, serta transisi skenario. “ACT” berkaitan dengan tiga strategi ini.
Maka, ketiga transisi ini menjadi cara untuk meningkatkan basis pengguna dan pendapatan dari layanan FBB sehingga meningkatkan kualitas kehidupan digital di Amerika Latin.
Saat ini, jumlah pengguna FTTH di Amerika Latin meningkat pesat. Jaringan pita lebar optik pun telah menggantikan jaringan pita lebar yang memakai kabel biasa sehingga menjadi format pita lebar yang populer.
Layanan pita lebar serat optik juga menjadi segmen bisnis yang paling berkembang pesat di Amerika Latin. CAGR layanan FTTH bahkan meningkat di atas 20% sejak 2021. Banyak operator telekomunikasi lokal telah meningkatkan efisiensi O&M, serta memperoleh imbal hasil yang signifikan setelah mengembangkan layanan FTTH. Segmen pasar pita lebar serat optik sangat potensial. Di sisi lain, sejalan dengan kegiatan produksi berskala besar, biaya peralatan FTTH pun semakin optimal. Maka, kini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi dalam pengembangan FTTH.
Layanan pita lebar optik berkecepatan gigabita mewujudkan kecepatan jaringan yang lebih maksimal, bahkan berperan penting memenuhi kebutuhan layanan digital dan AI. Misalnya, live streaming 4K/8K, layanan VR, dan home office membutuhkan pita lebar yang memadai.
Solusi Wi-Fi 6, Wi-Fi 7, dan Huawei iFTTR F50 ikut membantu operator telekomunikasi memperluas jangkauan Wi-Fi, serta mengeksplorasi peluang bisnis untuk smart home gigabita. Untuk itu, transisi gigabita juga menghadirkan peluang pada masa depan.
Pelaku industri memprediksi, dalam tiga tahun ke depan, porsi pengguna jaringan pita lebar 500Mbps+ akan mencapai 30%, sedangkan porsi pengguna jaringan pita lebar gigabita akan mencapai 10% di Amerika Latin.
Skenario aplikasi jaringan pita lebar optik tak lagi terbatas pada home entertainment. Di tengah kecepatan jaringan dan layanan Internet yang terus berkembang, banyak skenario aplikasi terdiversifikasi, seperti home office dan live streaming, pun muncul.
Di Amerika Latin, perkembangan live streaming economy dan rider economy mencerminkan potensi bisnis jaringan pita lebar optik bagi operator telekomunikasi dalam skenario baru. Huawei juga ingin mengeksplorasi model bisnis inovatif dan menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan personal pengguna.
Pada era AI, perkembangan ini membutuhkan data masif, daya komputasi yang luar biasa, serta jaringan berkecepatan tinggi sebagai keunggulan operator telekomunikasi. Lebih lagi, pihak operator dapat membangun home hub yang dilengkapi media computing host untuk menghubungkan perangkat pintar, serta menyediakan layanan yang lebih baik.
Ketersediaan jaringan berkecepatan tinggi dan stabil turut mendukung aplikasi AI lewat teknologi seperti FTTR. Pemanfaatan AI yang canggih pada komputasi awan dengan perangkat pintar mewujudkan layanan yang bersifat personal. Dalam konteks ini, operator telekomunikasi bisa menangkap peluang pada era AI.
Huawei telah mengembangkan bisnis TIK di Amerika Latin selama lebih dari 20 tahun, serta ingin membagikan pengalaman bisnis dan teknologi pendukungnya. Huawei akan menjadi salah satu mitra strategis terbaik bagi operator telekomunikasi yang ingin menangkap berbagai peluang pada era GIGA dan AI demi mewujudkan digitalisasi Amerika Latin.